TERORISME ISIS

Tak Dibunuh,Sandera ISIS Ancam AS dan Inggris

CNN Indonesia
Jumat, 19 Sep 2014 14:03 WIB
John Cantile, jurnalis foto asal Inggris yang diculik di Suriah dua tahun lalu, kini muncul dalam video terbaru ISIS dan mengancam pemerintah AS dan Inggris.
Jurnalis foto Inggris, John Cantlie, muncul dalam video berjudul 'Lend Me Your Ears', yang diunggah oleh kelompok militan ISIS. (Reuters/Reuters)
CNN Indonesia -- Jurnalis foto Inggris yang hilang selama hampir dua tahun, John Cantlie, muncul dalam video berjudul 'Lend Me Your Ears', atau Dengarkan Aku yang diunggah oleh kelompok militan ISIS pada Kamis (18/9).

Video itu memperlihatkan Cantlie mengenakan kaus Oranye, duduk menghadap kamera video dan berbicara selama lebih dari tiga menit untuk menjelaskan peristiwa penculikan dia dan menuding pemerintah Inggris tak peduli akan keselamatannya.

"Anda pasti berfikir bahwa saya membuat video ini karena disandera ISIS, namun saya lakukan ini karena pemerintah Inggris tak peduli pada keselamatan saya dan sekarang nyawa saya bergantung kepada ISIS," kata Cantlie dalam video tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cantlie menjelaskan bahwa video itu hanyalah awal dari serangkaian rekaman video yang akan menjelaskan fakta tentang kelompok militan ini dan menuding pemberitaan media Barat terhadap ISIS tidak benar dan menyesatkan.

Cantlie juga mengkritik pemerintah Inggris dan AS yang menolak berunding dengan ISIS dan menyelamatkan pada sandera yang diculik.

"Akan saya tunjukkan fakta yang terjadi terhadap warga negara Eropa yang disandera dan kemudian dibebaskan, karena negaranya mau bernegosiasi dengan ISIS, tak seperti AS dan Inggris," kata Cantlie.

Cantlie juga memperingatkan pemerintah AS untuk tidak ikut campur dalam perang di Suriah setelah intervensi AS atas Irak dan Afghanistan.

Menanggapi video ini, Menteri Luar Inggris Phillip Hammond mengaku telah menerima laporan video Cantlie namun belum melihat video itu, dan pihaknya belum mendapat informasi tentang lokasi penyanderaan.

"Tentu saja kami akan meneliti semua video yang diunggah ISIS ke internet," kata Hammond, dalam perjalanan menuju Kopenhagen, Belanda, pada Kamis (18/9).

Hammond menolak berkomentar ketika ditanya mengenai informasi warga negara Inggris lain yang saat ini disandera ISIS.

Cantile bekerja sebagai wartrawan untuk sejumlah media cetak Inggris, yaitu The Sunday Times, The Sun dan The Sunday Telegraph.

Pada 2012, Cantlie adalah salah satu dari sejumlah wartawan Inggris yang meliput di perang saudara Suriah, dan diculik oleh kelompok pemberontak.

Dia kemudian dibebaskan oleh Tentara Pembebasan Suriah dan kembali ke Inggris pada musim panas 2012.

Dalam artikel yang dimuat di The Sunday Times setelah dia kembali ke Inggris, Cantlie menyebutkan bahwa kelompok jihad di Inggris terlibat dalam penyanderaan dia di Suriah.

Pengadilan Inggris telah menangkap tiga warga negara Inggris namun membebaskan mereka tahun lalu dengan alasan kasus ini tidak mempunyai cukup bukti dan saksi mata.

Cantlie kemudian kembali ke Suriah dan menyatakan kepada atasan dan rekan wartawan lain bahwa dia sadar liputan yang dia lakukan berbahaya dan beresiko tinggi.

Kelompok militan ISIS menangkap Cantlie pada November 2012 ketika kelompok itu mulai menguasai Suriah.

Sementara itu, DPR AS telah menyetujui rencana Gedung Putih untuk melatih dan mempersenjatai tentara Suriah yang memerangi ISIS.

Sebelumnya, pemerintah AS berjanji akan melakukan serangan udara ke markas ISIS di Suriah meskipun tidak mau berkordinasi dengan tentara Presiden Suriah, Bashar al-Assad yang dinilai sebagai pemicu dari krisis di negara itu.

Awal pekan ini AS juga telah melakukan sejumlah serangan udara ke markas ISIS di Irak.

Pemerintah AS kini tengah merangkul berbagai negara untuk berkoalisi untuk melakukan serangan ke Irak dan Suriah. Beberapa negara Timur Tengah yang bergabung antara lain Bahrain, Mesir, Irak, Jordan, Kuwait, Lebanon, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Beberapa pekan terakhir, ISIS memperlihatkan propaganda kekejaman melalui video berantai pemenggalan kepala wartawan AS James Foley, Stephen Sotloff, dan petugas kesehatan asal Inggris, David Cawthrone Haines.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER