Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah, ISIS, membebaskan puluhan warga Turki yang mereka sandera di Irak.
Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan tidak membayar uang tebusan bagi pembebasan warganya yang diculik oleh Negara Islam dan Suriah dan menegaskan pembebasan ini merupakan hasil perundingan diplomatik dan politik.
Agen dinas rahasia Turki membawa pulang 46 warga negara itu yang disandera ISIS di Irak utara pada Sabtu (20/9) setelah ditawan selama lebih dari tiga bulan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Perundingan materi tidak pernah ada dalam agenda.. Ini adalah kesuksesan diplomatik,” kata Tayyip Erdogan sambil mengatakan bahwa pembebasan itu merupakn operasi pembebasan rahasia.
Sumber-sumber keamanan mengatakan kepada Reuters bahwa para sandera itu dibebaskan di kota Tal Abyad, Suriah yang terletak dekat perbatasan Turki setelah dibawa dari kota Raqqa yang merupakan basis utama ISIS.
Namun para pejabat Turki menolak menjelaskan rincian operasi penyelamatan itu.
Para sandera, yang meliputi atase, anak-anak diplomat dan tentara pasukan khusus, diculik dari Konsulat Turki di Mosul pada 11 Juni lalu.
Erdogan juga mengatakan pihaknya telah merundingkan satu zona penyangga di perbatasan Suriah dengan Presiden Barack Obama dan Nato pada pertemuan puncak Nato awal bulan ini.