MELAWAN ISIS

Suku Kurdi di Turki Diminta Angkat Senjata

CNN Indonesia
Senin, 22 Sep 2014 06:39 WIB
ISIS telah menguasai 64 desa di sekitar Kobani. Menurut Partai Kurdi Turki, ISIS telah melakukan genosida dengan membunuhi warga Kurdi.
Suku Kurdi di Turki mengungsi setelah ISIS menguasai puluhan desa mereka.
Jakarta, CNN Indonesia -- Suku Kurdi di Turki mengeluarkan imbauan baru untuk mengangkat senjata demi mempertahankan satu kota perbatasan di Suriah utara dari pejuang Negara Islam Irak dan Suriah.

Partai Pekerja Kurdi (PKK), satu kelompok pemberontak yang selama tiga dekade berjuang untuk memperoleh status otonomi bagi suku Kurdi Turki, kembali meminta generasi muda Turki terutama suku Kurdi di Turki Tenggara untuk bangkit dan menyelamatkan kota Kobani.

“Mendukung perlawanan berani ini tidak hanya merupakan kehormatan bagi suku Kurdi tetapi juga bagi warga Timur Tengah. Mendukung saja tidak cukup, yang terutama adalah ikut serta dalam perlawanan,” tulis partai ini di situsnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Fasisme ISIS harus tenggelam dalam darah yang mereka tumpahkan…Generasi Kurdi Utara (Turki Tenggara) harus berbondong-bondong menyelamatkan Kobani,” lanjut pernyataan itu.

ISIS telah merebut setidaknya 64 desa di sekitar Kobani atau Ayn al-Arab, sejak melancarkan serangan pada Selasa (16/9) dengan mempergunakan senjata berat dan ribuan tentara.

Sekitar 70 ribu orang suku Kurdi Suriah masuk ke Turki sejak Jumat (19/9) ketika pejuang ISIS merebut puluhan desa di perbatasan dan mulai memasuki kota Kobani.

Seorang komandan Kurdi di daerah pertempuran mengatakan ISIS telah mengambil posisi sekitar 15 kilometer dari Kobani, kota dengan letak strategis yang berhasil menghalangi kelompok militan Islam Sunni ini mengkonsolidasikan kekuasaan mereka di Suriah Utara.

Seorang politisi Kurdi Turki yang berkunjung ke Kobani pada Sabtu mengatakan warga setempat melaporkan bahwa para pejuang ISIS memenggal warga ketika merebut desa-desa di wilayah itu.

“Ini adalah operasi genosida, bukan sekedar perang… Mereka menyerbu pedesaan, memenggal kepala satu dua orang warga dan memperlihatkan kepada warga desa lainnya,” ujar Ibrahim Binci, wakil partai HDP Turki yang pro Kurdi, kepada Reuters.

“Ini benar-benar situasi memalukan bagi kemanusiaan,” ujarnya sambil mengimbau dunia internasional untuk melakukan intervensi.

Binci mengatakan lima anggota parlemen Turki berencana melakukan aksi mogok makan di depan kantor-kantor PBB di Jenewa agar badan itu segera bertindak.

Pengamat Hak Asasi Manusia Suriah, yang memonitor perang saudara Suriah, mengatakan pertempuran terus berlanjut hingga malam hari dan menewaskan 10 anggota ISIS sehingga jumlah total tentara ISIS yang tewas mencapai setidaknya 39, sementara 27 pejuang Kurdi tewas dalam peristiwa ini.

Pada Sabtu (20/9) Kelompok ini mengeksekusi 11 warga, termasuk setidaknya dua anak-anak.

Amerika Serikat mengatakan sedang bersiap melakukan serangan udara ke Suriah untuk menghentikan laju ISIS, yang juga telah merebut sejumlah besar wilayah di Irak.

Pasukan AS telah menjatuhkan bom ke arah kelompok ini di Irak atas permintaan pemerintah negara itu, namun belum jelas waktu dan lokasi aksi militer di Suriah ini.

Negara-negara Barat telah meningkatkan kontak dengan partai politik Kurdi terbesar di Suriah, PYD, yang memiliki sayap militer bernama YPG, sejak ISIS melakukan serangan kilat di Irak Juni lalu.

YPG kini memiliki 50 ribu tentara dan bisa menjadi mitra dalam koalisi yang sedang dibangun oleh Amerika Serikat.

Namun kerja sama itu akan sulit karena kaitan kelompok Kurdi Suriah dengan PKK, satu kelompok yang masuk dalam daftar organisasi teroris di Turki, Amerika Serikat dan Eropa karena gerakan militan yang dilakukan di Turki.

Sementara itu, pada Minggu (21/9) pemerintah Turki dan PBB mulai bersiap mengantisipasi peningkatan jumlah pengungsi.

Badan Pengungsi PBB, UNHCR, mengatakan kota Kobani yang cukup stabil selama perang saudara Suriah membuat sekitar 200 ribu warga mengungsi ke kota itu sebelum ISIS menyerbu.

“Peningkatan jumlah pengungsi yang tinggi ini memperlihatkan pentingnya menyediakan lokasi suaka bagi warga Suriah dan juga memobilisasi dukungan internasional ke negara-negara tetangganya,” kata Antonio Guterres, Komisaris PBB untuk Pengungsi.

Pasukan Kurdi telah mengevakuasi setidaknya 100 desa yang terletak di wilayah Suriah sejak ISIS memulai serangan ke wilayah itu.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER