Paus Fransiskus pada Minggu (21/9) mengkritik keberadaan kelompok radikal yang mengusung agama Islam dengan mengatakan bahwa kelompok tersebut tidak dapat mengklaim diri mereka sebagai 'tentara Tuhan'.
"Jangan biarkan mereka merasa sebagai 'tentara Tuhan' ketika aksi mereka berlandaskan kekerasan dan penindasan," ujar Paus Fransiskus di istana presiden di Tirana, menanggapi pidato Presiden Albania, Bujar Nishani yang merupakan seorang Muslim.
"Semoga tidak ada lagi yang menggunakan agama sebagai dalih untuk melakukan aksi pelanggaran hak asasi setiap orang," lanjut Paus Fransiskus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fransiskus menyampaikan kritik tersebut saat berkunjung satu hari ke Tirana, Albania, negara Balkan yang miskin namun mendapat pujian oleh Paus karena mampu menjadi contoh keharmonisan komunitas mayoritas Muslim dan kaum Kristen.
Paus menilai keharmonisan di Tirana ialah hadiah yang sangat berharga serta simbol kekuatan dunia saat ini.
Pemeluk agama Islam di Albania tercatat berjumlah 60%, sedangkan pemeluk agama Katolik Roma hanya berjumlah 10%.
Dalam perjalanan pertamanya sebagai Paus ke negara Eropa di luar Itali Fransiskus tidak menyatakan secara langsung bahwa kelompok radikal yang dimaksud ialah ISIS, namun sangat jelas bahwa ia juga mengutuk kekejaman yang terjadi di Timur Tengah.
Fransiskus juga mendukung aksi yang dilakukan oleh komunitas internasional untuk menghentikan kekejaman ISIS.
"Tragedi di sana sebabkan penyesatan ajaran agama dan penghapusan rasa tenggang rasa antar sesama umat yang dilakukan oleh kelompok radikal," kata Paus Fransiskus.
Sebelumnya pada hari Jumat (19/09), sekitar 70 ribu warga Kurdi melarikan diri ke Turki ketika kelompok ISIS menduduki puluhan pedesaan di dekat perbatasan.
Politisi Kurdi dari Turki mengatakan warga lokal memberi kesaksian bahwa kelompok agresif ini telah memenggal kepala warga di desa-desa yang dikuasai.
Hingga saat ini ISIS telah merebut wilayah, mengusir serta membunuh warga Kristen, Muslim Shiah dan pihak lain yang tidak menyetujui Islam Sunni versi ISIS.