KOLOM

Jangan Sampai SBY Hanya Pidato

CNN Indonesia
Selasa, 23 Sep 2014 15:25 WIB
Komitmen SBY di dunia internasional berupa mengurangi emisi dan mengatasi asap lintas batas yang baru-baru ini diumumkan sebenarnya sudah cukup baik, hanya belum sempurna.
Yuyun Indradi, Kepala Bidang Kampanye Politik Hutan Greenpeace. (Oleh: Fajrian)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dengan berkomitmen untuk mengurangi 26-41 persen emisi dan gas rumah kaca, Indonesia di antara negara berkembang sebenarnya sudah menunjukkan kemajuan yang progresif dalam mengatasi perubahan iklim global. Namun, itu saja masih belum cukup.

Sebesar 80 persen dari emisi dan gas rumah kaca secara keseluruhan disebabkan oleh perubahan lahan hutan, dan Indonesia mengetahui itu.

Dengan demikian Kalau seharusnya Indonesia lebih serius dalam mencegah deforestasi dan degradasi hutan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di dunia, ada tiga hutan tropis besar, antara lain di Indonesia, Brazil, dan Kongo.

Dari deforestasi saja, Indonesia, sebagai pemilik salah satu hutan tropis terbesar di dunia, menyumbang 20 persen emisi dunia.

Indonesia saat ini menempati peringkat pertama deforestasi dunia yang berarti peran Indonesia tentu akan sangat signifikan dalam menurunkan tingkat emisi di dunia.

Indonesia memang sempat mengklaim telah menurunkan tingkat deforestasinya sampai 450 ribu hektar per tahun, namun pemerintah tidak pernah mengungkap metodologi perhitungannya karena perhitungan oleh Greenpeace dan universitas-universitas di Amerika menunjukkan angka itu masih berada di 600-800 ribu hektar per tahun.

Pengelolaan hutan Indonesia memang masih banyak bermasalah. Begitu banyak konflik muncul dari pengelolaan yang tidak baik, kelemahan penegakan hukum, dan kebijakan yang tidak sesuai.

Ini adalah masalah-masalah yang perlu dijawab oleh pemerintah SBY yang sudah berkomitmen menurunkan emisi, dan jawabannya seharusnya bukan menciptakan 1 juta hektar lahan konservasi, tapi memprioritaskan untuk menjaga apa yang ada.

Selain itu, Indonesia juga adalah salah satu di antara lima besar pengekspor batu bara dan dalam konteks ini penambangan batu bara adalah masalah yang sangat besar.

Batu bara kebanyakan berada di huta dan untuk mengeksploitasinya berarti penambang harus merusak ekosistem yang ada di sekitarnya.

Indonesia juga nampaknya sangat bernafsu mendirikan banyak pembangkit listrik bertenaga uap yang menggunakan batu bara sebagai bahan bakarnya.

Ketika Batu bara, menyumbang cukup banyak bagi emisi dunia.

Jadi, dari batu bara saja, Indonesia berkontribusi ganda dalam meningkatkan emisi dunia.

Belum Cukup

Komitmen SBY di dunia internasional berupa mengurangi emisi dan mengatasi asap lintas batas yang baru-baru ini diumumkan sebenarnya sudah cukup baik, hanya belum sempurna.

Jika Indonesia lebih serius seharusnya saat ini sudah tercapai pengurangan emisi sebesar 41 persen seperti yang telah ditargetkan, dan kesepakatan untuk mengatasi asap lintas batas seharusnya bisa dicapai sejak 12 tahun yang lalu.

Usaha-usaha ini juga perlu ditindaklanjuti, tidak hanya diucapkan.

Dalam masalah asap lintas batas, misalnya, SBY harus membuat peraturan yang mendukung komitmennya.

Selain itu, dalam peraturan-peraturan seperti perlindungan hutan gambut, SBY juga harus lebih teliti.

Peraturan perlindungan yang ada saat ini menurut saya masih belum cukup melindungi karena masih membiarkan perusahaan untuk beroperasi di lahan hutan gambut.

Tapi perlu juga dicatat bahwa dengan signifikansi yang sangat besar dalam perubahan iklim dunia Indonesia berhak mendapatkan bantuan yang berarti negara-negara maju seharusnya memberikan bantuan.

Saat ini, SBY menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Iklim di PBB dan dengan masalah sebanyak ini, tentunya beliau tetap akan menyampaikan hal-hal yang baik di sana.

Yang ingin kita dengar adalah konfirmasi bahwa Indonesia serius melindungi hutan dan hutan gambut secara total. Dan yang sangat kita butuhkan adalah tindak lanjut dari semua pernyataannya.

Jangan sampai apa yang disampaikanya hanya jadi pidato saja.

--
Yuyun Indradi adalah Kepala Bidang Kampanye Politik Hutan Greenpeace
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER