Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang mahasiswa di Tibet membakar diri sampai mati minggu lalu sebagai bentuk protes terhadap kekuasaan Tiongkok.
Mahasiswa bernama Lhamo Tashi (22) membakar dirinya di depan sebuah kantor polisi di provinsi Gansu Barat pada hari Rabu (17/09).
Menurut laporan Free Tibet, sebuah kelompok advokasi yang berbasis di London, meskipun anggota keluarga meminta jasad Tashi, polisi menahan lalu melakukan kremasi sepihak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua hari kemudian, polisi mengembalikan abu sisa kremasi kepada keluarga Tashi.
Radio Free Asia mengatakan berita tentang pembakaran diri tidak menyebar hingga akhir pekan karena pemberitaan "dikendalikan" oleh pemerintah Tiongkok setelah banyak protes yang terjadi.
Sebelum membakar dirinya hingga meninggal akibat luka bakar, Tashi meneriakkan kecaman di depan kantor polisi di Tsoe County.
Aksi bakar diri merupakan yang pertama terjadi dalam setelah lima bulan terakhir di Tiongkok, menurut laporan organisasi hak asasi manusia internasional pada Senin (21/09).
Setidaknya sudah 132 warga tibet yang melakukan aksi bakar diri sejak 2009 untuk memprotes kekuasaan Tiongkok atas Tibet dan meminta Dalai Lama dikembalikan dari pengasingan.