Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Liga Nasional untuk Demokrasi, NLD, mungkin akan berlaga di pemilu tahun depan dengan kandidat presiden dan mendukung seorang mantan jenderal dari partai pro-militer yang berkuasa.
Undang-undang dasar melarang Ang San Suu Kyi, ketua NLD, menjadi presiden dan tampaknya tidak mau mendukung anggota partainya mencalonkan diri sebagai kandidat presiden.
Seorang anggota senior partai NLD mengatakan pihaknya mungkin akan memberi dukungan kepada Shwe Mann, ketua parlemen dan ketua partai Persatuan Solidaritas dan Pembangunan (USDP) yang berkuasa, untuk diajukan sebagai calon presiden.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Partai USDP didirikan oleh sejumlah mantan perwira militer.
Namun langkah ini berisiko membuat marah anggota NLD lainnya, termasuk mereka yang pernah dipenjara oleh militer.
Dan ini bisa mengurangi dukungan bagi partai yang paling populer di negara itu dan ketuanya.
“Kami memandang tidak ada posisi nomor dua di partai kami,” kata Han Tha Myint, anggota komite pelaksana NLD, kepada Reuters ketika ditanya alasan partai itu tidak mengajukan calon dari dalam partai sendiri.
“Tidak ada wakil Aung San Suu Kyi.”
Suu Kyi, pemenang nobel perdamaian dan menghabiskan waktu dua dekade dalam tahanan rumah karena berupaya mendorong demokrasi, dilarang menjadi presiden berdasarkan undang-undang yang dibuat ketika pemerintah miiter berkuasa.
Undang-undang dasar ini menyebutkan warga Myanmar dengan pasangan atau anak berkewarganegaraan asing dilarang mencalonkan diri.
Mendiang suami Suu Kyi dan dua anaknya berkewarganegaraan Inggris.
Pemilihan parlemen tahun lalu menjadi yang pertama sejak Presiden Thein Sein memulai reformasi bersejarah pada 2011 dengan mencabut kendali militer yang telah berkuasa sejak melakukan kudeta pada 1962.
Pemilihan ini juga merupakan yang pertama kali diikuti oleh NLD sejak menang dalam pemilu 1990 yang tidak diakui oleh militer.
Partai ini memboikot pemilu 2010 yang diadakan pemerintah militer ketika Suu Kyi masih dikenai tahanan rumah.
Sistem pemilihan Myanmar mengatur bahwa parlemen yang akan memilih presiden.
Seperempat kursi di majelis rendah DPR telah diisi oleh wakil militer sehingga USDP yang didukung militer hampir pasti akan menjadi kekuatan yang perlu diperhitungkan meskipun partai Suu Kyi tampil gemilang di pemilu.
NLD, jika tidak mengajukan calon presiden, akan menggunakan jumlah kursinya sebagai alat tawar menawar dengan USDP dan tidak mau mengambil risiko mengajukan kandidat sendiri yang akan dengan mudah dikalahkan oleh suara dari USDP dan militer.
Shwe Mann dan Suu Kyi telah bekerja sama di parlamen dan tampaknya berhasil membina hubungan yang baik.
Mantan jenderal ini dipandang lebih pragmatis dibandingkan kolega-kolega senior partainya dan dia bahkan pernah mengisyaratkan kemungkinan mendukung perubahan undang-undang agar Suu Kyi bisa mencalonkan diri sebagai presiden.
“Dia adalah tokoh paling populer di partai. Dia mendukung Shwe Mann,” ujar Nyan Win, anggota komite eksekutif NLD.
Berpikir Seperti KamiNLD berhasil mengumpulkan lima juta tanda tangan untuk menekan partai yang berkuasa mengubah undang-undang dasar dengan mencabut hak veto militer dalam perubahan undang-undang ini, seperti pasal yang menghalangi Suu Kyi menjadi presiden.
Tetapi kecil kemungkinan partai yang berkuasa, yang didukung oleh militer, akan membiarkan langkah mengubah undang-undang dasar yang memberi hak veto kepada militer ini.
Ini berarti Suu Kyi tidak memiliki kesempatan untuk menjadi capres tahun 2015. Dia berhasil menjadi anggota parlemen dalam pemilu sela 2012.
Dan NLD lebih memilih opsi untuk mendukung calon dari luar partai yang memiliki pandangan sama.
“Dia tidak perlu dari NLD, tetapi harus berpikir seperti kami,” kata Han Tha Mying. “Yang terpenting adalah harus ada yang bisa kami terima sebagai presiden. Itu cukup untuk kami.”
Keputusan untuk tidak mengajukan calon sendiri merupakan isyarat bahwa partai ini tidak memiliki tokoh yang layak selain ketuanya, yang memegang kendali penuh NLD.
Angota NLD Nyan Win mengaku bahwa mendukung Shwe Mann akan merupakan langkah kontroversial NLD, yang dibentuk untuk menentang pemerintahan militer.
Banyak anggota partai yang dipenjara oleh militer dan Nyan Win mengatakan partai itu masih terpecah mengenai NLD diperintah oleh seorang mantan jenderal.
“jika kami memilih Shwe Mann sebagai presiden, akan banyak masalah dari dalam partai,” ujarnya.
“Banyak anggota partai dan rakyat biasa yang tidak suka jika militer memerintah negara ini.”
Tetapi dia menyatakan Shwe Mann bisa jadi merupakan kandidat yang cocok untuk mendapat dukungan NLD.