Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok pemberontak Syiah Houthi di Yaman bersikeras tidak akan meninggalkan Sana'a, kendati dalam perjanjian damai dengan pemerintah pada 21 September lalu, mensyaratkan pengosongan ibukota dari kegiatan militan.
Kepada Al-Jazeera (30/9), juru bicara Houthi, Mohammed Abdulsalam, menegaskan mereka tidak akan mundur dan akan tetap di Sana'a dan membantu aparat menjaga keamanan.
"Kami tidak akan mundur dari Sana'a," kata Abdulsalam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesepakatan damai yang dimediasi PBB, Houthi sepakat untuk menghentikan segala bentuk kekerasan dan meninggalkan Sana'a setelah penunjukkan perdana menteri yang baru.
Namun, Presiden Yaman Abd Rabbu Mansour Hadi belum juga menunjuk perdana menteri baru menggantikan Mohammed Salem Basindwa yang mengundurkan diri.
Sejak bulan lalu, Houthi menguasai gedung pemerintahan di Sana'a, termasuk gedung parlemen dan markas militer, tanpa perlawanan yang berarti dari tentara nasional Yaman.
Houthi yang juga dikenal dengan nama Ansarullah adalah kelompok militan Syiah Zaidiyah yang mencakup 30 persen dari populasi Yaman.
Selama beberapa tahun terakhir, Houthi yang merasa dimarjinalkan oleh mantan presiden Ali Abdullah Saleh menuntut peran politik dan berupaya menggulingkan pemerintahan.
Januari lalu, Houthi mulai bergerak dari markas mereka di pegunungan di provinsi Saada menuju ibukota.
[Gambas:Video CNN]Puncaknya pada Agustus saat aksi pendudukan tempat-tempat vital pemerintahan dilakukan oleh Houthi.
Houthi merupakan kekuatan militan yang merongrong keamanan Yaman, selain al-Qaidah di Semenanjung Arab (AQAP) dan perang antar suku dan faksi militer.
Ketidakstabilan menyebabkan pembangunan di wilayah tidak berkembang, menjadikan Yaman salah satu negara paling miskin di Timur Tengah.
Lembaga Food and Agriculture Organization, FAO, mengatakan saat ini ketahanan pangan Yaman terancam.
Satu dari empat warga Yaman kekurangan gizi dan lebih dari setengah penduduk di negara itu hanya bisa makan ala kadarnya tanpa nutrisi yang cukup.