PILOT TEWAS

Badai Phanfone Landa Jepang

CNN Indonesia
Senin, 06 Okt 2014 03:59 WIB
Badai besar phanfone menghantam Pangkalan Udara Kadena, di pesisir Pantai Okinawa, Jepang, menyebabkan satu orang tewas dan dua lainnya masih hilang.
Badai phanfone diperkirakan akan mengganggu proses pencarian korban Gunung Ontake. (Reuters/ Kyodo).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badai besar Phanfone menghantam Pangkalan Udara Kadena, di pesisir Pantai Okinawa, Jepang, Minggu (5/10).

Peristiwa tersebut terjadi pada pukul 15.45 waktu setempat.

Angkatan Udara AS mengatakan, petugas penjaga pantai menemukan jasad pilot yang tewas tersebut dan membawanya ke rumah sakit terdeka.

Sementara itu dua pilot lainnya masih dinyatakan hilang, dan Angkatan Udara AS bersama penjaga pantai Jepang masih terus melakukan pencarian. 

Angkatan Udara AS akan mengumumkan nama korban setelah menghubungi keluarga mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Badai dengan kecepatan angin mencapai 167 km per jam ini mulai melanda Jepang pada Minggu siang, bergerak ke arah wilayah timur laut dan diperkirakan akan menghantam pesisir pantai Jepang tenggara.

"Ini hujan deras dan juga angin kencang," ujar ahli meteorologi, Ivan Cabrera.

Menurut Pusat Peringatan Badai pemerintah AS, Phanfone diperkirakan akan melemah saat mencapai Tokyo pada Senin (6/10).

Badai ini diperkirakan mencapai wilayah semenanjung selatan Osaka, atau lebih jauh lagi ke wilayah timur Jepang, dekat Hamamatsu.

Menurut Cabrera, angin kencang ini dapat menyebabkan gelombang besar di sepanjang pantai tenggara Jepang, termasuk Teluk Tokyo.

Tanah longsor juga berisiko terjadi di wilayah pegunungan lantaran badai juga menyebabkan curah hujan tinggi, sekitar 100-200 ml.

Badai juga dikhawatirkan akan mengganggu proses pencarian sejumlah korban yang masih hilang bersamaan dengan meletusnya Gunung Ontake, Sabtu (27/9).

Akumulasi abu vulkanik, ditambah perkiraan hujan deras akan meningkatkan bahaya terjadinya tanah longsor.

Peringatan badai ini menyebabkan beberapa aktifitas di Jepang di non-aktifkan. "Sekolah saya sudah memutuskan untuk meliburkan siswanya besok," ujar Tomoko Kkinuma, mahasiswa 20 tahun di Tokyo.

Juru bicara perusahaan Toyota Motor Corp juga mengungkapkan rencana menghentikan produksi untuk sementara waktu di 12 pabrik mulai Senin (6/10) pagi.

Hari ini beberapa maskapai penerbangan di Jepang, termasuk All Nippon Airways dan Japan Ailines Co. menunda lebih dari 150 penerbangan ke beberapa kota di Jepang Selatan.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER