ANCAMAN ISIS

Kurdi dan ISIS Sengit Memperebutkan Kobani

CNN Indonesia
Selasa, 07 Okt 2014 19:40 WIB
Bendera ISIS berkibar di bukit dan bangunan Kobani. Warga Kobani yang melarikan diri ke Turki dilarang memasuki negara tersebut untuk berlindung.
Militer Kurdi berusaha mati-matian untuk mempertahankan kota Kobani dari serangan ISIS, warga kota tersebut terpaksa mengungsi. (REUTERS/Murad Sezer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pertempuran sengit di jalan-jalan kota Kobani terjadi ketika ISIS semakin mendekati tujuannya merebut wilayah kunci di perbatasan dengan Turki.

Seorang saksi mata mengatakan bahwa pada Senin (6/10) para pejuang ISIS mengibarkan bendera kelompok itu di satu bukit di sebelah timur Kobani dan menggempur pertahanan pasukan Kurdi di kota itu untuk membuka jalan bagi pasukan mereka.

Tim liputan CNN juga melihat bendera yang tampaknya merupakan bendera ISIS sedang berkibar di satu bangunan di dalam kota tersebut.  

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banyak anggota militer Kurdi yang mempertahankan Kobani terluka dan tewas, demikian juga dengan pejuang ISIS, ketika pertempuran melebar ke jalan-jalan kota.

Kejatuhan kota ini merupakan satu kemenangan simbolis dan strategis bagi ISIS karena kelompok ini sekarang menguasai wilayah daratan antara perbatasan Turki dan ibukota negara kelompok ini, Raqqa di Suriah, yang terletak 100 km.

Militer Turki, yang memperkuat pertahanan di sepanjang perbatasan dalam beberapa hari ini, melarang warga yang melarikan diri dari kota itu masuk ke wilayahnya.

“Kami ingin menyeberang!” teriak warga di pagar perbatasan.

Seorang saksi di Kobani mengatakan kepada CNN bahwa dia bersama 100 orang lainnya sudah menunggu untuk bisa keluar dari kota itu sejak Minggu malam.

“Kami akan mati jika tidak melarikan diri,” katanya.

Ketika para pejuang ISIS menyerang dengan tank dan artileri berat, para pejuang Kurdi bertekad untuk terus bertahan.

“Kami takut akan hal ini. Kami wajib membela kota kami,” ujar pejabat Kobani dari suku Kurdi Idriss Nassan. “Kami tidak menginginkan perang ini, tetapi kami wajib berjuang.”

Bendera ISIS terlihat berkibar di bukit dekat Kobani saat militan ini hendak menguasai kota mayoritas Kurdi itu. (REUTERS/Umit Bektas)
AS dan Sekutu Menyerang Lagi

ISIS berhasil menggempur Kobani meski Amerika Serikat dan sekutunya melakukan serangan udara pada akhir minggu dan Senin.

Serangan udara paling akhir dilakukan dengan sasaran dua medan tempur dekat Kobani dan dua tank dekat Raqqa, ditambah dua unit kecil ISIS, dua posisi penembak mortir dan satu gedung di Irak.

Militer AS mengatakan bahwa pada akhir minggu, serangan udara sekutu berhasil menghancurkan dua tank, satu buldozer dan satu kendaraan milik ISIS.

Sementara dua serangan udara mengenai satu unit besar ISIS dan menghancurkan dua posisi penembakan kelompok itu.

Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan serangan udara dengan sasaran ISIS di wilayah Kobani akan segera dilakukan.

Namun, pada kenyataannya hal itu tidak mudah diwujudkan.

Seorang pejabat militer senior AS lainnya mengatakan banyak sasaran ISIS di Kobani terletak berdekatan dengan perbatasan Turki atau pasukan Kurdi sehingga sulit untuk diserang.

Dan Pentagon, tambah pejabat ini, yakin akan ada liputan media besar-besaran mengenai situasi di Kobani karena banyak wartawan di sana.

Banyak kota yang telah direbut ISIS terjadi tanpa kehadiran awak televisi, kata pejabat itu.

Nassan mengatakan apapun peran serangan udara AS setelah ini, serangan-serangan itu tidak akan bisa berhasil.

“Ketika saya berbicara dengan warga Kobani, mereka berterima kasih pada komunitas internasional dan Amerika Serikat dan juga negara-negara yang menyerang ISIS. Tetapi semua memandang semua itu tidak cukup,” katanya.

“Komunitas internasional tidak akan bisa mengalahkan ISIS hanya dengan serangan udara. Mereka harus membantu pasukan yang melawan ISIS seperti YPG atau Unit Perlindungan Rakyat Kurdi, Pasukan Pembebasan Suriah, di kota ini,”

Sementara itu, sekitar 270 km sebelah timur di kota Hasakah, Suriah Utara, sejumlah pegebom bunuh diri ISIS menabrakkan truk-truk ke pos penjagaan pasukan Kurdi.

Kelompok pengawas berbasis di London, Pengamat Suriah untuk Hak Asasi Manusia, mengatakan 30 pejuang kurdi tewas dalam serangan ini.

Tank Turki berjaga di perbatasan dekat Suriah untuk mencegah ISIS masuk negara tersebut. (REUTERS/Umit Bektas)
Helikopter dalam Serangan Irak

Helikopter bersenjata AS jenis Apache digunakan untuk menyerang sasaran-sasaran ISIS di provinsi Anbar pada akhir minggu.

Pejabat senior pertahanan AS mengatakan kepada CNN bahwa pesawat tempur dikerahkan dalam misi ini, tetapi karena pasukan Irak berada dekat dengan pasukan ISIS helikopter Apache pun digunakan karena kemampuan untuk bisa terbang rendah dan menyerang dengan tepat.

Pejabat ini menggambarkan wilayah itu sebagai “sangat sengit diperebutkan dan ISIS terus mencapai kemenangan.”

Ketinggian rendah yang digunakan oleh helikopter Apache ini berisiko, tetapi karena pasukan ISIS bersembunyi di wilayah padat penduduk, ketepatan dalam menembak sangat dibutuhkan.

Para pejabat AS tidak memandang bahwa ISIS memiliki kesempatan untuk bisa langsung menyerang Baghdad, namun masih ada mkekhawatiran akan elemen-elemen ISIS di kota itu dan sekitar bandar udara.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER