PERKEMBANGAN SOMALIA

Somalia Miliki Mesin ATM Pertama di Ibu Kota

CNN Indonesia
Jumat, 10 Okt 2014 15:25 WIB
Konflik yang mendera Somalia terus-menerus membuat perekonomian negara ini jauh tertinggal. Hadirnya mesin ATM di Mogadishu diharapkan menjadi pertanda baik
Diaspora Somalia kembali ke Somalia dan diharapkan membawa negara ini menjadi lebih baik (Reuters/Omar Faruk)
Mogadishu, CNN Indonesia -- Untuk pertama kalinya warga Somalia di Mogadishu, ibukota Somalia, memiliki mesin ATM.

Mesin tersebut dipasang pada akhir September lalu di hotel mewah Jazeera Palace yang berlokasi sekitar 300 meter dari Bandara Internasional Aden Adde, sebelah barat daya kota Mogadishu.

Manajer umum Hotel Jazeera Palace, Justus Mulinge Kisaulu melihat orang-orang menggunakan mesin baru tersebut, namun mesin ini belum digunakan oleh penduduk lokal secara luas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kebanyakan orang tidak mengetahui ada mesin ATM di Somalia. Mayoritas penduduk lokal tidak memiliki kartu debit atau kredit untuk digunakan di ATM," ujar Kisaulu pada CNN, Kamis (9/10) .

Mesin ATM ini mengeluarkan pecahan mata uang dolar AS.

Menurut Bank African Development, mata uang dolar AS diterima secara luas di Mogadishu dan digunakan dalam perdagangan lokal.

Nilai mata uang resmi Somalia, Shilling terus menurun selama beberapa dekade terakhir akibat konflik perang dalam negeri.

Bank yang mengoperasikan mesin ATM pertama di Mogadishu adalah Bank Salaam Somalia. Menurut manajer pemasaran bank tersebut, Said Moallim Abukar, ke depan mesin ATM akan menyediakan pecahan mata uang lain.

Dosen senior unit Perencanaan Pembangunan di Universitas College London, Michael Walls, mengungkapkan pada tahap ini penyediaan mesin ATM tidak mungkin ditujukan bagi warga lokal Somalia.

"Tentu diaspora Somalia yang akan menggunakan mesin ini. Sudah sewajarnya untuk menunggu sedikit lebih lama hingga warga Somalia dapat menggunakannya," ujar Walls.

Abukar mengungkapkan mesin ATM yang dipasang oleh Bank Salaam merupakan mesin ATM pertama yang sesuai di Somalia, meskipun sebenarnya mesin penarikan uang tunai sudah ada di kota Hargeisa, ibukota Somaliland yang memisahkan diri dari Somalia.

Menurut media lokal, fasilitas ATM ini sudah ada di sana sejak Maret lalu.

Institut Penelitian Afrika mengungkapkan lembaga think-tank Inggris yang berpusat pada Afrika sub-Sahara mengirimkan lebih dari US$1,2 milyar tiap tahun. Jumlah ini melebihi setengah pendapatan nasional Somalia.

Pemasangan mesin ATM ini telah menjadi indikator kemajuan dan stabilitas di Somalia.

Selain itu, Walls mengungkapkan pemasangan mesin ATM ini juga menjadi semacam tantangan bagi perusahaan pengiriman uang.

Saat ini perusahaan-perusahaan pengiriman uang di Somalia sedang mencoba menyesuaikan layanan pengiriman uang menggunakan ponsel serta transaksi menggunakan kartu.

Salah satu perusahaan pengiriman uang yang memiliki 286 cabang di Somalia, Dahabshiil, menyatakan perusahaan mereka sedang dalam proses peluncuran proyek ATM di Hargeisa dan Mogadishu. Namun Dahabshiil meyakinkan kemunculan fasilitas baru ini tidak akan menggantikan kebutuhan bagi pelayanan pengiriman uang secara tradisional.

Meskipun masih terdapat banyak kendala di Somalia, terutama terkait masalah keamanan, proyek ATM ini telah memperlihatkan kemajuan secara perlahan dalam kenyamanan berbisnis di kota yang terus-menerus dilanda konflik ini.

Saat ini perekonomian di kota Mogadishu perlahan meningkat sejak beberapa bulan terakhir karena didorong oleh diaspora Somalia yang kembali demi membangun negara serta upaya pengusaha lokal yang tinggal di sana.

Pertumbuhan ekonomi di Mogadishu tidak hanya dibuktikan pada sektor properti real estate dan hotel yang kian menjamur, namun juga pada sektor telekomunikasi.

Industri penerbangan Somalia juga memperlebar sayapnya dengan meningkatkan jumlah layanan penerbangan domestik serta luar negri.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER