Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Filipina melakukan segala upaya untuk menyelamatkan warga Jerman yang diculik Abu Sayyaf, termasuk mengerahkan tentara untuk menyisir hutan di wilayah selatan pulau Jolo yang diyakini markas kelompok militan tersebut.
Militan Abu Sayyaf menuntut tebusan sebesar 250 juta peso atau lebih dari Rp68,7 miliar dan menuntut Jerman untuk tidak ikut serta dalam serangan udara Amerika Serikat di Irak dan Suriah.
Dua warga Jerman, yaitu Stefan Okonek, 74, dan istrinya Henrike Dielen, 55, diculik April lalu setelah perahu yacht mereka rusak di wilayah pasifik barat dekat pesisir pulau Kalimantan dan provinsi Palawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komandan militer Filipina di Jolo, Kolonel Allan Arrojado, mengatakan bahwa dia telah memerintahkan lebih banyak tentara untuk menyisir hutan.
"Kami siap untuk operasi penegakan hukum habis-habisan," kata Arrojado.
"Kami akan melakukan apa pun untuk menyelamatkan nyawa mereka," lanjut dia lagi.
Pekan lalu, militer telah menurunkan sekitar 100 tentara dari Komando Operasi Khusus dan anjing pelacak untuk menelusuri jejak Abu Sayyaf di Jolo.
"Kami ingin membuat mereka terpojok sehingga membebaskan sandera. Jika mereka bisa berkeliaran dengan bebas, mereka akan mendikte kita. Harusnya kita yang mendikte mereka," kata juru bicara militer Filipina Letnan Kolonel Harold Cabunoc.
Dalam sebuah rekaman suara Rabu lalu, Okonek mengaku diletakkan di dalam sebuah lubang yang akan jadi kuburannya, jika tuntutan Abu Sayyaf tidak dipenuhi hingga pukul 3 sore Jumat besok (17/8).
Sebuah video juga dipublikasikan Abu Sayyaf, memperlihatkan Okonek sedang diborgol dan terdengar mengeluhkan ikatan di tangannya yang terlalu kencang.
Di belakang Okonek ada bendera hitam ISIS. Abu Sayyaf dalam video-video sebelumnya memang telah berbaiat kepada Kekhalifahan Abu Bakar Baghdadi, pemimpin ISIS.
Sementara itu pemerintah Jerman mengaku telah membentuk tim pengendali krisis dan terus berhubungan dengan aparat di Filipina.
Namun Berlin menolak memberikan rincian lebih lanjut soal upaya negosiasi yang dilakukan untuk membebaskan Okonek dan Dielen.
Abu Sayyaf adalah kelompok separatis di selatan Filipina yang ingin mendirikan negara Islam di Filipina yang mayoritas warganya pemeluk Katolik Roma.