DELEGASI ASING

Menlu AS John Kerry Bertemu Presiden Jokowi

CNN Indonesia
Senin, 20 Okt 2014 20:17 WIB
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara untuk melakukan pembicaraan hubungan bilateral kedua negara.
AS meminta pemerintah baru Indonesia untuk lebih aktif mengatasi gerakan ISIS di Timur Tengah. (Reuters/Brian Snyder)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry di Istana Negara, Jakarta, untuk membicarakan hubungan bilateral antara kedua negara. 

Sebelumnya, wakil sejumlah negara seperti Perdana Menteri Australia Tony Abbot, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Liong dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak juga bertemu dengan Presiden Joko Widodo yang baru dilantik pada Senin (20/10). 

John Kerry juga melakukan pertemuan dengan para pemimpin negara-negara Asia Tenggara dan Perdana Menteri Australia untuk membahas sejumlah masalah regional dan internasional seperti mendapat dukungan lebih besar pada koalisi negara-negara melawan gerakan Negara Islam Irak dan Suriah, ISIS, di Timur Tengah. 
Australia dipuji karena komitmen untuk terlibat dalam koalisi global melawan terorisme. (Reuters/Brian Snyder)
Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, John Kerry memuji pemerintah Malaysia yang mengecam gerakan ISIS dan membicarakan pentingnya masyarakat internasional mengambil langkah lebih keras untuk mengatasi pejuang asing yang bergabung dalam gerakan itu. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kerry juga memuji dukungan aktif Australia terhadap upaya melawan ISIS yang meliputi serangan udara terhadap militan tersebut. 

"Kami memiliki mitra yang kuat dan kami sangat berterima kasih pada Australia yang terus bersedia meningkatkan dan membela nilai-nilai serta kepentingan yang penting bagi kita semua," kata Kerry setelah bertemu dengan Perdana Menteri Australia Tony Abbott.

Pengalaman Australia menangani militan dalam negeri yang bergabung dengan ISIS, "mengingatkan semua pihak betapa pentingnya satu koalisi global dan membuat kita semua mengerti hal yang dipertaruhkan," tambah Kerry. 

Sebelumnya seorang pejabat departemen luar negeri Amerika dikutip kantor berita Reuters menyatakan bahwa agenda utama pembicaraan itu adalah upaya mengatasi rekrutmen warga Asia Tenggara oleh ISIS, , mencegah para pejuang yang menjadi militan itu kembali ke wilayah, dan memblok aspek finansial para militan. 

"Menteri luar negeri AS akan membicarakan masalah-masalah yang kami yakin akan dan harapkan akan mendapat bantuan lebih dari masing-masing negara itu," kata pejabat senior deplu AS seperti yang dikutip oleh kantor berita Reuters. 

'Kebijakan LN Aktif'

John Kerry juga akan mendesak Joko Widodo melanjutkan peran aktif dalam kebijakan luar negeri regional yang diterapkan oleh pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ditengah kekhawatiran  presiden baru akan lebih berkonsentrasi dengan urusan dalam negeri. 

Indonesia diharapkan terus berperan aktif dalam kebijakan luar negeri karena pengaruhnya di ASEAN. (Reuters/Beawiharta)

"Sebagai negara keempat terbesar di dunia, negara demokrasi ketiga di dunia dan negara dengan umat terbesar di dunia, peran Indonesia sangat penting," kata pejabat itu kepada Reuters. 

"Kami memandang bahwa kawasan ini memerlukan Indonesia untuk tetap aktif dalam politik luar negerinya. Dia bisa bekerja keras menangani urusan domestik dan tetap aktif di wilayah," ujarnya. 

Amerika Serikat secara khusus menghargai pengaruh besar Indonesia di Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara yang dipandang oleh Washington sebagai mitra penting dalam upaya mempertahankan pengaruhnya di Asia Pasifik ketika Tiongkok semakin mengukuhkan kehadirannya. 

Kunjungan Kerry ini dilakukan sebelum pertemuan puncak Asia Timur di Myanmar bulan depan dan pertemuan APEC di Beijing. 

Sebelum berkunjung ke Indonesia, Kerry melakukan pembicaraan duar hari dengan anggota parlemen Tiongkok, Yang Jiechi, sebagai upaya membuka hubungan yang lebih hangat sebelum pertemuan antara presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Barack Obama setelah APEC. 

Kedua kubu menekankan pentingnya mengelola perbedaan dan bekerjasama melawan ancaman global seperti ISIS. 

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER