Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan telah mengundang Presiden Joko Widodo untuk menyambangi negaranya dalam pertemuan keduanya di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (20/10).
Diberitakan Bernama, Najib mengaku undangannya tersebut mendapatkan respon positif dari Jokowi yang mengatakan akan segera mengunjungi Malaysia.
"Presiden Jokowi setuju untuk segera mengunjungi Malaysia," kata Najib sesaat sebelum kembali ke Malaysia pada Senin malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pertemuan tersebut, Najib mengatakan dia menyampaikan ucapan selamat mewakili pemerintah dan rakyat Malaysia atas penunjukkan Jokowi sebagai presiden. Najib menyempatkan diri berfoto
selfie dengan Jokowi melalui layar ponselnya.
Ditanya soal kelanjutan hubungan dengan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Najib mengatakan akan terus melakukan kontak untuk menjaga silaturahmi karena dia telah menganggap SBY sebagai sahabat.
Dia yakin, SBY dengan segudang pengalamannya akan mendapatkan peran penting di Indonesia. Najib yang juga berkesempatan bertemu dengan SBY menyampaikan terima kasih atas kontribusinya selama ini dalam menjaga hubungan baik dengan Indonesia.
Najib dan istrinya, Rosmah Mansor, tiba di Jakarta pada Minggu malam atas undangan Jokowi untuk menghadiri pelantikan presiden. Selain Najib, beberapa kepala negara juga turut hadir, di antaranya adalah Perdana Menteri Australia Tony Abbott, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan Presiden Timor Leste Taur Matan Ruak.
Sementara Amerika Serikat diwakili oleh Menteri Luar Negeri John Kerry.
Perhatian MalaysiaWakil Duta Besar RI untuk Malaysia, Hermono, dalam pernyataannya kepada CNN Indonesia mengatakan bahwa kehadiran Najib dalam pelantikan Jokowi juga mendapatkan perhatian luar dari media Jiran.
“Kehadiran PM Malaysia Dato Seri Najib Tun Abdul Razak dalam acara pelantikan Presiden dan Wapres RI ke-7 di Jakarta, mengisaratkan sinyal positif bagi penguatan hubungan bilateral RI dan Malaysia ke depan,” kata Hermono.
Hermono juga mengatakan bahwa Malaysia dan Indonesia akan semakin memperkuat komitmen persahabatan dan memainkan peran konstruktif dalam membangun ASEAN yang merupakan pilar utama kebijakan luar negeri Indonesia.
"Untuk itulah hubungan Indonesia dan Malaysia sebagai sesama negara anggota ASEAN sangat penting, terlebih lagi tahun depan Malaysia akan menjadi Ketua ASEAN," ujar Hermono.
Menurut Guru Besar Hukum Internasional di Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, sangat tepat jika negara-negara ASEAN, salah satunya Malaysia, adalah yang pertama dikunjungi Jokowi sebagai kepala negara.
"Kita ingin antar negara ASEAN terjalin solidaritas yang kuat. Setelah itu, Jokowi mungkin bisa mengunjungi negara-negara besar di kawasan, seperti Tiongkok, Jepang atau Korea Selatan," kata Hikmahanto.
Banyak kepala negara yang hadir dalam pelantikan kemarin, lanjut Hikmahanto, adalah bukti bahwa Indonesia kian diperhitungkan, sehingga tindak tanduk Jokowi ke depannya akan menjadi sorotan dunia.
"Kepala negara atau wakilnya menghadiri pelantikan kemarin, dengan harapan hubungan bilateral semakin kuat. Harapan masyarakat internasional, di bawah kepemimpinan Jokowi-JK Indonesia tidak akan kurang perannya dibanding di bawah pemerintahan SBY," jelas Hikmahanto.