Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Malaysia Najib Razak memajang foto
selfie dirinya dengan Presiden baru Indonesia Joko Widodo di akun Twitternya, langsung diretweet ratusan orang di jagad maya.
Najib bertemu dengan Jokowi di Istana Negara usai pelantikan presiden dan wakil presiden di Gedung MPR/DPR RI, Senin (20/10). Dalam pertemuan itu, selain menyampaikan ucapan selamat, Najib juga mengundang Jokowi untuk menyambangi Malaysia.
Acara itu diwarnai oleh canda tawa, diakhiri selfie oleh Najib menggunakan kamera ponselnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pagi tadi sekitar pukul 7, Najib mengunggah foto tersebut di akun Twitternya, @NajibRazak, dengan tulisan "Sempat lagi ambil gambar "selfie" dgn Presiden @jokowi_do2 smlm. Serumpun Nusantara!".
Najib memang dikenal sebagai kepala negara yang gemar selfie, terutama dengan pemimpin negara lainnya dalam kunjungan resmi.
Selain Jokowi, di antaranya yang menjadi "korban" selfie Najib adalah mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.
Foto Najib dengan Jokowi sekitar pukul 9 pagi ini telah diretweet lebih dari 400 orang baik dari Malaysia maupun Indonesia.
Direktur Eksekutif Migrant Care Anis HIdayah adalah salah satu yang meretweet foto tersebut dengan komentar, "Protect Migrant!!"
"Pertemuan dua kepala negara memang hal yang normatif, tetapi harus diingat ada masalah serius yang tengah dihadapi. Saya mengingatkan keduanya, ada PR besar soal buruh migran, ada diskusi serius bagaimana memperbaiki nasib buruh migran," kata Anis kepada CNN Indonesia.
Wakil Duta Besar RI untuk Malaysia, Hermono, mengatakan setidaknya ada tiga tantangan yang selama ini menjadi pemicu pasang surutnya hubungan kedua negara, yaitu masalah perbatasan, TKI ilegal dan penguatan hubungan antarmasyarakat.
Namun Hermono meyakini, kedua kepala negara yang berkomitmen untuk menyelesaikan masalah tersebut akan semakin mempererat hubungan kedua negara, khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan untuk kesejahteraan rakyat.
"Jadi jika kita bisa melalui rintangan ini, saya optimistis kita bisa memiliki kerja sama yang kuat dan produktif," kata Hermono dalam konferensi pers dengan media Malaysia.