Kobani, CNN Indonesia -- Kobani yang terletak di perbatasan Suriah-Turki tampaknya tidak lagi pasti akan jatuh ke tangan ISIS tapi ancaman itu masih ada.
Pernyataan ini dikemukakan oleh para pejabat Amerika Serikat yang menganalisa situasi di kancah pertempuran itu.
Para pejabat Komando Pusat Militer Amerika Serikat memperingatkan bahwa ISIS atau Negara Islam Irak dan Suriah pada akhirnya masih bisa merebut Kobani, meski ada bantuan berupa serangan udara dari koalisi negara asing dan juga bantuan senjata dan obat-obatan untuk pejuang Kurdi yang menahan serangan ISIS di kota itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akan tetapi salah seorang pejabat pertahanan AS yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan tampaknya pasukan Kurdi berhasil menang dalam pertempuran yang terjadi, kecuali ada perubahan dinamis di medan perang.
Hal itu terjadi meski ISIS memperkuat jumlah pejuangnya di sana.
"Dengan serangan udara yang dilakukan untuk membantu para pejuang Kurdi yang tahu benar soal kota itu, tampaknya situasi semakin stabil," kata pejabat itu.
Seorang pejabat militer lain mengatakan masih terlalu dini apakah bantuan senjata bisa mengubah situasi.
Dia memuji para pejuang Kurdi dengan mengatakan: "Kobani bisa jatuh. Tetapi mereka bertempur dengan sangat baik saat ini."
Ketika ditanya apakah Kobani sekarang sudah tidak lagi dalam keadaan sangat berbahaya, dia menambahkan: "Menurut saya begitu."
Pertempuran di Kobani menjadi pusat kampanye koalisi pimpinan AS untuk menghancurkan kelompok ini di Suriah dan Irak, dan Komando Pusat mengumumkan serangan udara lebih banyak pada Kamis (23/10).
Sasaran serangan udara adalah posisi tempur para pejuang ISIS, selain juga pusat komando dan kendaraan.
Koalisi pimpinan AS ini telah melakukan 286 serangan udara di Suriah sejak aksi itu dimulai sebulan lalu.
Sementara itu, Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan telah dicapai kesepakatan untuk mengirim 200 pejuang Kurdi Peshmerga dari Irak melalui Turki untuk membantu mempertahankan Kobani.
Seorang pejabat senior wilayah Kurdistan, Irak, mengatakan kepada Reuters bahwa kelompok Peshmerga akan dilengkapi dengan senjata yang lebih hebat daripada yang sekarang dimiliki oleh para pejuang Kurdi di Kobani.
Kobani merupakan kota strategis yang terletak di dekat perbatasan Turki dan ISIS sangat ingin merebutnya karena kota ini adalah benteng terakhir yang memisahkan wilayah ISIS dan perbatasan Turki.
Pemerintah Turki ragu untuk membantu Kobani karena masalah dalam negeri terkait pemberontakan suku Kurdi, meski didesak oleh Amerika dan juga masyarakat Kurdi di negaranya.