Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia mengecam tindakan pemerintah Israel yang menutup akses ke tempat ibadah umat Muslim di Yerusalem pada Kamis (30/10).
"Penutupan tempat ibadah, seperti Masjid Al-Aqsa merupakan pelanggaran terhadap hak asasi mendasar khususnya kebebasan beragama, terutama bagi umat muslim di Yerusalem," bunyi pernyataan pers dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia pada Jumat (31/10).
Menurut pihak Kemlu RI, Israel memiliki tanggung jawab besar untuk membuka kembali akses masjid tersebut dan menjamin keselamatan bagi umat Islam untuk beribadah di sana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah Indonesia prihatin dengan ketegangan yang semakin memanas di Yerusalem Timur.
"(Kami) meminta semua pihak untuk menahan diri dan terutama agar aparat keamanan Israel segera menghentikan tindakan kekerasan terhadap masyarakat sipil Palestina," bunyi pernyataan Kemlu RI.
Tensi meningkatTensi antara warga Palestina dan Israel meruncing ketika Israel menutup akses ke Kota Tua di Yerusalem, yang menjadi tempat ibadah umat Muslim dan Yahudi.
Kompleks Kota Tua adalah lokasi masjid Al-Aqsa dan kuil kuno Yahudi.
Mahmoud Abbas, Presiden Palestina, bahkan mengatakan penutupan tersebut sebagai "deklarasi perang".
Ini adalah pertama kali tempat suci umat Islam dan Yahudi tersebut ditutup dalam 14 tahun terakhir.
Polisi Israel akhirnya membuka kembali kompleks ini pada Kamis malam, namun membatasi akses hanya untuk perempuan dan pria berumur di atas 50 tahun.
Penutupan Kota Tua Yerusalem merupakan buntut dari bentrokan antara warga Palestina dan polisi Israel, terkait penembakan terhadap aktivis sayap kanan Yahudi, Yehuda Glick pada Rabu (29/10).
Hejazi, seorang pemuda Palestina yang diduga sebagai pelaku penembakan dibunuh oleh polisi Israel di hari yang sama.
Ketegangan antara Palestina dan Israel kembali meningkat sejak warga Israel mulai membanjiri wilayah yang didiami oleh warga Palestina di Yerusalem Timur.
Peristiwa ini mengawali rentetan kekerasan di wilayah tersebut, termasuk bentrokan yang terjadi hampir setiap hari antara polisi Israel dan pendemo yang melempari mereka dengan batu.
Beberapa waktu lalu, seorang pemuda Palestina menabrakkan mobilnya ke trotoar dan mengakibatkan seorang bayi meninggal.