PEMBUNUHAN WARTAWAN

Myanmar akan Gali Kuburan Gyi

CNN Indonesia
Selasa, 04 Nov 2014 05:14 WIB
Par Gyi ditahan Angkatan Darat setelah memotret bentrokan militer dan DKBA. Kuburannya kini digali kembali.
Than Dar, istri Par Gyi mengaku ingin mengkremasi jenazah suaminya yang akan diotopsi ulang. (Reuters/Soe Zeya Tun)
Myanmar, CNN Indonesia -- Kepolisian Myanmar telah diperintahkan untuk menggali kuburan seorang wartawan yang ditembak mati oleh Angkatan Darat Myanmar pada bulan lalu, menurut pengakuan istri korban kepada Reuters pada Senin (3/11).

Istrinya, Than Dar, mengatakan bahwa polisi telah menyuruhnya untuk pergi ke pemakaman suaminya di Shwewarchaung Village, di negara bagian Mon, pada Rabu (5/11) tetapi ia tidak mendapatkan alasan lebih lanjut.

Ia mengatakan tidak yakin jika akan diizinkan untuk melakukan otopsi independen. "Saya tidak tahu apa-apa lagi. Tapi saya berpikir mereka tidak akan membiarkan saya melakukan itu," kata Dar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Than Dar, seorang aktivis perempuan yang terkenal, menduga suaminya meninggal saat disiksa dan dikubur secara rahasia atas suruhan pemimpin pihak militer.

Dar mendesak pemerintah untuk mengembalikan tubuh Gyi secara utuh kepada keluarga.

"Saya mengirim surat permintaan membawa tubuh suami saya kembali ke Yangon untuk kremasi. Tapi saya belum tahu kapan atau apakah mereka akan mengizinkan saya melakukan hal ini," ujar Dar.

Polisi mengatakan perwakilan militer, Komnas HAM Myanmar, personil hukum, medis dan petugas dari kepolisian akan menyaksikan penggalian.

Presiden Thein Sein pada pekan lalu memang telah memerintahkan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Myanmar untuk menyelidiki kasus kematian tersebut, kata Pemerintah Myanmar dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh media milik pemerintah.

Par Gyi ditahan oleh Angkatan Darat pada 30 September setelah memotret bentrokan antara pihak militer dan pemberontak DKBA. Asosiasi Tahanan Politik Myanmar (AAPP) menyatakan bahwa Gyi dibunuh pada 4 Oktober.

AAPP telah membantah pernyataan pihak militer yang mengatakan bahwa Par Gyi ditembak ketika ia mencoba mencuri senjata dari tentara dan melarikan diri setelah ditahan. AAPP juga membantah tuduhan bahwa Gyi adalah seorang anggota DKBA.

Kasus tersebut menjadi sangat sensitif bagi Myanmar karena mereka sedang mempersiapkan diri untuk menjadi tuan rumah kedatangan Presiden AS Barack Obama dalam pertemuan regional pada akhir bulan ini.

Departemen Luar Negeri AS telah menyerukan penyelidikan yang transparan atas kematian wartawan bernama Par Gyi, seorang mantan aktivis demokrasi yang pernah bekerja sebagai pengawal untuk Aung San Suu Kyi.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER