Bangkok, CNN Indonesia -- Pengacara dua warga Myanmar yang didakwa atas pembunuhan dua wisatawan Inggris di Thailand mengatakan pada hari Senin (3/11) bahwa keluarga mereka telah meminta pemerintah Thailand menyelidiki tuduhan penyiksaan selama interogasi berlangsung.
"Saat mereka dikunjungi oleh anak-anak mereka, mereka mengaku tidak melakukan kejahatan yang dituduhkan. Mereka disiksa dan diancam untuk mengaku oleh polisi dan penyidik. Saya ingin Departemen Investigasi Khusus menganalisa kasus ini," kata Surapong Kongchantuk, pengacara tersangka kepada wartawan.
Di lain pihak, Kepolisan Thailand menyangkal tuduhan penyiksaan tersangka selama interogasi dan mengatakan mereka dirawat dengan baik di dalam penjara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Permohonan pengacara yang diajukan pada Senin merupakan putaran terbaru dalam kasus yang telah memunculkan banyak kontroversi ini, mulai dari cara penanganan mayat hingga pembeberan informasi sensitif korban di beberapa media.
Wisatawan Inggris Hannah Witheridge, 23, dan David Miller, 24, ditemukan sudah menjadi mayat di pulau Koh Tao pada 15 September. Bulan lalu polisi mengatakan bahwa dua pria pekerja asal Myanmar, Zaw Lin dan Win Zaw Htun, mengaku melakukan pembunuhan.
Kasus pembunuhan turis ini telah menampar pariwisata Thailand, yang mampu menyumbang hampir 10 persen dari produk domestik bruto Thailand saat negara masih berada di bawah darurat militer setelah kudeta pada Mei lalu.