Mumbai, CNN Indonesia -- Sedikitnya 11 wanita tewas dan 62 lainnya dilarikan ke rumah sakit setelah menjalani operasi sterilisasi kandungan pada Sabtu pekan lalu di India, seperti disampaikan pejabat berwenang pada Selasa (11/11).
Mereka yang tewas dan terluka adalah bagian dari 80 wanita yang mengikuti operasi sterilisasi di sebuah kamp di distrik Bilaspur, negara bagian Chhatisgardh.
Menurut R.K. Vange, kepala departemen medis Chhatisgardh, para wanita ini dibayar masing-masing 1.400 rupee atau lebih dari Rp170 ribu agar mau disteril untuk mencegah kehamilan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vange mengatakan, operasi itu dilakukan Sabtu lalu. Pada Senin, banyak wanita yang menjalaninya mengeluh sakit dan dilarikan ke empat rumah sakit berbeda.
Enam di antara wanita yang dirawat berada dalam kondisi kritis pada Selasa.
Pemerintah setempat memerintahkan dilakukan penyelidikan dan hasil autopsi diperkirakan baru akan keluar hari ini.
Empat pejabat departemen kesehatan lokal dipecat setelah kasus ini mencuat.
Belum diketahui penyebab kematian para wanita tersebut, namun lembaga Human Right Watch sebelumnya pernah mengecam langkah sterilisasi oleh pejabat kesehatan India untuk mengurangi angka populasi.
Menurut HRW, para wanita ini dibayar untuk dioperasi dengan kondisi yang tidak bersih dan layak.
Salah satunya adalah peristiwa tahun lalu, saat puluhan wanita dibiarkan di luar rumah sakit setelah menjalani operasi steril dengan alasan ruangan penuh.
HRW mendesak India menghentikan sterilisasi yang berisiko dan menggantinya dengan alat kontrasepsi atau vasektomi untuk pria yang jauh lebih aman.
Dengan populasi mencapai 1,2 miliar orang, India mengalami kekurangan sarana kesehatan dan tenaga medis. Perbandingan jumlah dokter dan rakyat India adalah 1:2.000.