KORUPSI TIONGKOK

Tiongkok Berantas Korupsi, AS yang Rugi

CNN Indonesia
Senin, 17 Nov 2014 12:56 WIB
Langkah Tiongkok kurangi perjalanan dinas pejabat membuat perusahaan pariwisata AS merugi. Perjalanan dinas dianggap cara pejabat Tiongkok untuk pelesir.
Langkah Tiongkoko memberangus hidup mewah pejabatnya menjadi kerugian tersendiri bagi perusahaan pariwisata di Amerika Serikat. (Reuters/Kevin Lamarque/Files)
Beijing, CNN Indonesia -- Pemerintah Tiongkok tengah menggalakkan pemberantasan korupsi, salah satu bentuknya adalah membatasi kunjungan pejabat ke luar negeri yang sejak lama dianggap sebagai cara para petinggi negara untuk pelesir dengan uang rakyat.

Sage Brennan, pendiri perusahaan konsultasi pariwisata di Amerika Serikat, Luxury China Advisors, membenarkan hal ini. Dia mengatakan, perjalanan ke luar negeri pejabat Tiongkok hanya sebagian kecilnya saja yang benar-benar digunakan untuk bekerja.

"Di masa lalu, sebagian besar perjalanannya hanya satu hari untuk kerja, sementara 10 hari sisanya jalan-jalan." kata Brennan, dikutip dari Reuters (17/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perusahaan wisata American Carson International contohnya, dulu hampir setiap tahun selama lebih dari satu dekade memandu perjalanan pejabat Badan Kehutanan Provinsi Guangdong selama dua minggu ke taman nasional di California, Tennessee dan Georgia.

Selain mendengarkan presentasi pejabat setempat soal budidaya hutan dan mengatasi kebakaran, para pejabat juga menikmati pelayanan mewah, mulai dari makan malam lobster hingga steak, mendengarkan konser musik, sampai belanja di mall California.

Pemilik perusahaan itu, Carson Zhang, mengatakan sejak Xi Jinping menjabat presiden tahun 2012, tidak ada lagi rombongan pejabat dari Tiongkok yang menyewa jasanya, akibatnya pemasukan menurun dan para agen wisata kehilangan pendapatan dan komisi.

Sejak tahun 1970an, perusahaan wisata dan industri penginapan di AS banyak diuntungkan oleh kunjungan pejabat Tiongkok ke wilayah mereka. Belum lagi, komisi dan tips yang diberikan bagi agen-agen perjalanan.

Menurut Brennan, jumlah kunjungan pejabat Tiongkok ke AS menukik hingga 90 persen pada kuartal pertama tahun 2013, dan belum membaik semenjak itu.

Hotel-hotel di New York mengalami penurunan jumlah tamu dari Tiongkok. Karen Ng, kepala pemasaran di hotal Sheraton LaGuardia, Queen, New York, mengatakan kunjungan beberapa delegasi dari Tiongkok ke wilayah pecinan itu dibatalkan Oktober lalu.

Haybina Hao, direktur international untuk Asosiasi Tur Nasional di Lexington, Kentucky, mengatakan bahwa kemungkinan hanya akan ada satu perjalanan dinas dari Tiongkok ke AS setiap tahunnya. Waktunya juga hanya kurang dari delapan hari, belum lagi dikurangi lama perjalanan selama hari, dari sebelumnya yang bisa mencapai dua minggu.

"Ini tujuan dari pemerintah Tiongkok. Mereka tidak ingin pejabat menghamburkan dana publik," kata Hao.

Di dalam negeri Tiongkok, kebijakan pemerintah Xi Jinping yang diterapkan sejak 2012 ini membuat pemasukan di rumah-rumah judi di Macau menurun. Bahkan penjualan kue dan cake yang ramai diborong saat hari besar di Tiongkok anjlok.

Karena kunjungan pejabat ke AS berkurang drastis, perusahaan pariwisata di negara itu akan mengincar pengusaha kaya di Tiongkok yang jumlahnya terus bertambah.

Menurut lembaga survei Nielsen soal dana yang dihabiskan orang kaya Tiongkok, pengusaha dan konglomerat asal Negeri Tirai Bambu itu setidaknya mengunjungi tiga negara untuk pelesir dalam setahun.

Warga Tiongkok, menurut laporan Bain & Company tahun 2014, juga menghabiskan uang tiga kali lebih banyak untuk belanja di luar negeri ketimbang di negeri sendiri.

Jumlah wisatawan asal Tiongkok ke AS tahun 2014 juga meningkat 22 persen dibanding Juli 2013, berdasarkan data Kementerian Perdagangan Amerika.

Tidak heran, Presiden Barack Obama mengeluarkan kebijakan baru untuk memperpanjang masa guna visa warga Tiongkok dari yang sebelumnya hanya setahun menjadi 10 tahun.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER