Berlin, CNN Indonesia -- Jerman dan Italia berencana untuk mempertahankan 1.350 tentara di Afghanistan pada 2015. Pasukan ini akan membantu melatih militer dan polisi Afghanistan, kata Kementerian Pertahanan kedua negara pada Selasa (18/11).
Setelah lebih dari satu dekade bertempur di Afghanistan, tempat gerilyawan Taliban menjadi ancaman keamanan, tahun depan NATO berencana untuk memfokuskan kembali misinya di Eropa dan Amerika Utara.
Namun Amerika Serikat dan negara-negara lain ingin mempertahankan ribuan pasukan di Afghanistan sebagai tindakan kontra-terorisme dan untuk melatih pasukan Afghanistan setelah AS menarik pasukannya tahun ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jerman akan mempertahankan 850 personel, sementara Italia akan mempertahankan 500 pasukan.
Jerman telah menurunkan sekitar 3.200 tentara di Afghanistan dalam misi yang dipimpin NATO di sana, sementara Italia kini memiliki sekitar 1.800. Jerman telah merencanakan untuk mengurangi jumlah itu menjadi 600-800 tentara dari Januari.
Italia akan mempertahankan sekitar 200 tentara di dekat kota Herat yang saat ini berada dibawah kontrolnya.
"Kami akan menghormati komitmen yang telah dibuat. Saya mengusulkan sekitar 500 tentara,” akan tinggal di Afghanistan dari tahun 2015, kata Menteri Pertahanan Italia Roberta Pinotti kepada wartawan di Brussels, Belgia.
Untuk misinya yang baru, NATO akan membutuhkan sekitar 12.000 tentara, 8.000 di antaranya akan disediakan oleh Washington, kata seorang pejabat senior militer AS pada Juni. Sekutu NATO yang lain akan menyediakan sekitar 4.000 tentara.