Jakarta, CNN Indonesia -- Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz N. Mehdawi, meminta beberapa pihak untuk tidak memojokkan Palestina akibat penyerangan di sinagoga di Yerusalem barat yang menewaskan empat jemaah Yahudi dan seorang polisi Israel.
"Peristiwa ini mungkin bisa saja terjadi, lalu apakah tidak pernah ada yang menyorot bagaimana Israel menyulut peristiwa dan akhirnya peristiwa itu terjadi," ujar Fariz usai bertemu Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, di Kantor Wapres, Jakarta, Kamis (20/11).
Pada kesempatan yang sama Fariz juga menyesalkan penyerangan itu.
"Kami sebagai bagian pemerintah tentu tidak mendukung atau tidak berharap hal ini terjadi, tapi peristiwa ini memang sangat mungkin terjadi," ujarnya menjelaskan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyerangan sinagoga, menurut Fariz tidak ada hubungannya dengan isu agama.
"Ini jelas isu politik karena ini berakar dari perebutan lahan dan kota suci,” ujarnya.
Fariz menyayangkan bahwa isu agama di Peristiwa sinagoga menjadi sorotan.
"Bagaimana tidak? Ditambah lagi dengan isu ISIS atau aksi-aksi teror lainnya," ujarnya.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berjanji akan membalas penyerangan ini dengan tangan besi. Namun Presiden Palestina, Mahmoud Abbas juga mengecam penyerangan ke sinagoga itu.
"Ini tentu tidak kami rancang atau kami susun, lihat apakah Presiden kami (Abbas) punya putusan kebijakan yang mendukung ini?” tutur Fariz.