PENEMBAKAN DI AS

Polisi AS Sulit Bedakan Pistol Asli dan Palsu

CNN Indonesia
Selasa, 25 Nov 2014 11:02 WIB
Tamir Rice, 12, ditembak polisi di Cleveland karena membawa sebuah pistol yang ternyata palsu. Polisi tidak tahu bahwa pistol itu hanya mainan alias replika.
Tamir Rice, 12, tewas ditembak polisi karena membawa pistol replika yang persis seperti aslinya. (Reuters/Jim Young)
Cleveland, CNN Indonesia -- Kepolisian Cleveland di Amerika Serikat mengaku petugasnya sulit membedakan pistol asli dan palsu dalam kasus penembakan bocah 12 tahun di sebuah taman rekreasi. Polisi akhirnya memutuskan menembak setelah bocah itu melakukan gerakan mencurigakan.

Pada Senin (24/11), Kepolisian Cleveland mengatakan Tamir Rice ditembak aparat saat tangannya hendak menggapai pistol replika jenis airgun di pinggangnya. (Baca: Bawa Pistol Mainan, Bocah AS Ditembak Mati Polisi)

Kepala Polisi Cleveland Calvin Williams mengatakan bahwa pistol replika itu "tidak bisa dibedakan dengan pistol aslinya". Ujung berwarna oranye yang menunjukkan bahwa pistol itu mainan juga sudah hilang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Petugas kami saat itu harus melakukan tindakan cepat dalam hitungan detik. Sayangnya, peristiwa nahas itu terjadi," kata Williams.

Wakil Kepala Polisi Cleveland Ed Tomba membenarkan aparatnya tidak mampu membedakan pistol tersebut karena sangat mirip dengan aslinya.

Kepada wartawan, Tomba memperlihatkan pistol bocah kulit hitam tersebut, sebuah replika senjata api semi-otomatis yang menembakkan peluru pellet atau BB.

Presiden Asosiasi Polisi Patroli Cleveland Jeff Follmer mengatakan kedua polisi yang sekarang dibebastugaskan itu telah melakukan prosedur yang seharusnya.

"Saat mendekatinya, mereka berteriak pada korban, 'angkat tangan, angkat tangan'--- mereka tidak ingin tangan korban masuk ke pinggang," kata Follmer.

"Saya bisa katakan bahwa dua polisi itu tidak tahu korban berusia 12 tahun, mereka mengira dia adalah pria dewasa. Fokus mereka ada di tangan korban, karena di akademi polisi diajarkan bahwa tangan itu bisa membunuhmu," lanjut Follmer.

Kasus ini terjadi di tengah penyelidikan terhadap insiden penembakan serupa oleh aparat yang menewaskan pemuda kulit hitam Michael Brown di kota Ferguson, Missouri.

Pelaku penembakan, opsir polisi Darren Wilson, dinyatakan tidak akan didakwa karena tidak bersalah dalam kasus itu. Wilson dianggap membela diri saat berusaha menangkap Brown yang sebelumnya mengutil cerutu di sebuah toko.

Kasus tersebut memicu ketegangan di Ferguson saat warga yang marah melakukan demonstrasi yang sebelumnya berakhir rusuh.

Namun Walikota Cleveland Frank Jackson menolak mengaitkan kematian Rice dengan penembakan di Ferguson.

"Kasus Ferguson terjadi atau tidak, tidak menjadi masalah. Ini soal seorang anak ditembak dan terbunuh di Cleveland," kata Jackson.

Pengacara yang mewakili keluarga Rice juga menolak mengaitkan kasus ini dengan ketegangan rasisme di Amerika Serikat. Sebelumnya, polisi juga berusaha meredam kemungkinan munculnya isu ras dengan tidak menyebutkan warna kulit Rice.

"Ini bukan masalah putih dan hitam. Ini masalah benar dan salah," kata pengacara Tim Kucharski.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER