Bangkok, CNN Indonesia -- Polisi Thailand mengatakan tersangka utama dalam skandal korupsi besar-besaran adalah paman dari Putri Srirasmi yang menikah dengan putera mahkota kerajaan Thailand Pangeran Vajralongkorn.
Berita tentang kerajaan Thailand sangat dikendalikan dan berita yang dipandang sebagai penghinaan terhadap anggota kerjaan seringkali berakhir dengna pemenjaraan.
Polisi sebelumnya tidak pernah mengkonformasi hubungan antara putri kerajaan dengan tersangka kepada Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyelidikan kasus korupsi ini telah melibatkan perwira tinggia polisi, sersan militer dan salah satu orang terkaya Thailan dan tujuh keluarga putri yang merupakan isteri ketiga Pangeran Vajralongkorn.
Pongpat Chayaphan, mantan Biro Penyelidikan Pusat, CIB, dan sejumlah orang lain telah didakwa dengan pemerasan, mengoperasikan tempat perjudian, menerima suap dan mengeksploitasi kerajaan untuk keuntungan pribadi.
Juru bicara polisi dan Komisaris Sementara CIB Letnan Jenderal Prawut Thawornsiri mengatakan Pongpat adalah paman putri dari sisi ibunya.
"Bekas kepala CIB adalah paman putri. Putri adalah keponakannya," ujar Prawut kepada Reuters.
Pada Senin (1/12) polisi mengkonfirmasi bawha putra mahkota telah meminta pemerintah untuk melarang siapapun mempergunakan Akrapongpreecha, nama keluarga kerajaan yang diberikan kepada keluarga Sriasmi setelah dinikahi pangeran pada 2001.
Skandal korupsi ini telah mencengkram Thailand yang sedang bersiap merayakan ulang tahun Raja Bhumibol Adulyadej yang ke 87.
Raja, yang pada Oktober menjalani operasi pengambilan batu empedu, dipandang oleh banyak warga Thailand sebagai tokoh pemersatu.
Namun, putera mahkotanya tidak memiliki status yang sama dari rakyat.
Kekhawatiran akan suksesi menjadi latar belakang dalam kekisruhan politik di Thailan dimana pemerintah terpilih disingkirkan oleh faksi militer yang sangat pro kerajaan.
Polisi mengatakan tiga tersangka, yang hingga belakangan ini mempergunakan nama keluarga kerajaan yang sama dengan putri, adalah anggota kelompok yang disewa oleh konglomerat Nopporn Suppipat untuk mengintimidasi penghutang.
Nopporn adalah pendiri dan wakil direktur perusahaan swasta dan salah satu orang terkaya Thailand menurut majalah Forbes.
Polisi mengatrakn surat penahanan telah dikeluarkan untuk Nopporn yang dituduh melakukan pemerasan dan lain-lain.
Namun, keberadaannya tidak diketahui hingga kini.
Hukum Thailand yang melindungi keluarga kerajaan adalah salah satu yang paling ketat.
Menjelekkan, menghina atau mengancam raja, ratu, putra mahkota atau bangsawan adalah tindakan kerajaan dengan ancaman hukuman maksimum 15 tahun penjara.