Kairo, CNN Indonesia -- Amerika Serikat telah mengirimkan 10 helikopter serang Apache ke Mesir sepanjang pekan lalu, seperti disampaikan sumber Reuters pada Sabtu (20/12), sebagai penanda membaiknya hubungan dua negara bersekutu dalam melawan ekstremisme di Timur Tengah.
Sebelumnya AS pada April lalu telah memutuskan mencabut penangguhan pengiriman Apache, setelah sempat dimoratorium akibat penggulingan Presiden Mohammed Mursi dan penyerangan terhadap demonstran Ikhwanul Muslimin.
September lalu Pentagon telah mengumumkan bahwa AS akan segera mengirimkan helikopter canggih buatan Boeing itu untuk membantu Mesir dalam upaya pemberantasan terorisme.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiap tahunnya AS mengalokasikan dana sekitar US$1,5 miliar untuk membantu Mesir, termasuk US$1,3 miliar untuk bantuan militer.
Mesir saat ini tengah berjuang mengalahkan pemberontak yang kebanyakan mengincar aparat keamanan dan bermarkas di Semenanjung Sinai yang berbatasan dengan Israel dan Jalur Gaza.
Kelompok militan terkuat di Mesir, Ansar Bayt al-Maqdis, telah berbaiat bulan lalu pada ISIS di Irak dan Suriah.
Untuk mengatasi terorisme, Mesir telah menciptakan zona aman sepanjang satu kilometer di dekat perbatasan Gaza. Mesir membersihkan rumah, bangunan, pohon dan menghancurkan terowongan-terowongan yang biasanya digunakan militan untuk menyelundupkan senjata dari Gaza.
Para aktivis mengatakan upaya Mesir memberantas kelompok radikal Islam telah meluas dan mengincar juga demonstran damai yang sekuler dan liberal. Menurut mereka, Mesir telah melanggar hak asasi manusia.
Bukti lain membaiknya hubungan AS-Mesir adalah ditempatkannya kembali Duta Besar dari Washington di Kairo yang saat ini dijabat oleh Stephen Beecroft yang tiba Kamis lalu. Dubes AS sebelumnya meninggalkan Kairo lebih dari setahun yang lalu setelah penggulingan Mursi.