KONFLIK SURIAH

Suriah Ijinkan Pengiriman Pasok Medis

CNN Indonesia
Selasa, 23 Des 2014 00:51 WIB
Pemerintah Suriah mengijinkan pengiriman pasok medis dan alat-alat bedah ke tiga wilayah yang selama ini tertutup akibat perang saudara di negara itu.
Pasukan pemberontak dan pasukan pemerintah Suriah mengepung kota-kota di garis depan dan melarang kiriman pasok medis. (Reuters/Hosam Katan)
Beirut, CNN Indonesia -- Badan Kesehatan Dunia, WHO, mengatakan pemerintah Suriah menyepakati pengiriman pasok medis dan peralatan bedah ke tiga wilayah negara itu yang sebelumnya tidak bisa dicapai oleh para pekerja bantuan secara rutin.

Seluruh kubu yang terlibat dalam perang saudara di Suriah yang telah berlangsung tiga tahun, mencegah obat-obatan memasuki daerah pertempuran di garis depan karena khawatir akan digunakan mengobati para pejuang musuh yang luka.

Langkah ini membuat warga sipil yang terjebak di medan pertempuran tidak bisa mendapatkan bantuan medis yang bisa menyelamatkan jiwa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wakil WHO di Suriah Elizabeth Hoff mengatakan kepada Reuters bahwa pemerintah negara itu kini menjanjikan akses ke Aleppo, wilayah Mouadamiya di Damaskus yang dikepung, dan Ghouta Timur di luar kota Damaskus.

"Kami telah merundingkan hal ini setelah operasi kami dibatasi, kami berhasil melakukan pertemuang tingkat tinggi. Ada sikap mau bekerja sama dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Luar Negeri. Kami melihat ada penyelesaian yang positif," ujar Hoff.

"Sebelumnya kami tidak bisa mengirim peralatan yang diperlukan untuk operasi, seperti jarum suntik, tetapi situasinya sekarang jauh lebih baik," katanya.

PBB mengatakan 4,7 juta warga Suriah tinggal di wilayah yang sulit dicapai, termasuk setidaknya 241 ribu warga yang terkepung baik oleh pasukan pemerintah atau oposisi.

"Kami dijanjikan untuk bisa mengirim ke Aleppo dan daerah di sekitar Aleppo yang sulit dicapai. Semua ini akan terjadi minggu ini. Minggu depan kami akan mengirim ke Mouadamiya, yang sudah lama dikepung," kata Hoff.

Utusan Perdamaian PBB Staffan de Mistura mengusulkan penghentian pertempuran di Aleppo untuk sementara agar bisa mengirim bantuan kemanusiaan ke kota yang lebih dari dua tahun terbagi antara pejuang oposisi dan pasukan pemerintah.

"Kami berjanji untuk mengirim vaksin untuk program vaksinasi rutin di Ghouta Timur yang sejak lama tertutup," kata Hoff.

"Ini adalah prospek dalam dua minggu ke dapan dan telah disetujui oleh pemerintah."

Para pegiat Suriah mengatakan wilayah medan pertempuran ini dilanda penyakit akibat sanitasi buruk dan kepungan pemerintah.

Suriah tahun ini mengalami penurungan tingkat vaksinasi dari 90 persen menjadi 52, sementara air bersih yang terkontaminasi membuat penyakit pun mewabah.

Hoff mengatakan situasi tidak aman akibat perang tetap menjadi penghalang utama pengiriman bantuan.

Lebih dari 200 ribu orang tewas dalam konflik Suriah yang dimulai pada Maret 2011 melalui protes rakyat terhadap Presiden Bashar al-Assad, dan kemudian berubah menjadi perang saudara setelah pasukan pemerintah berupaya menghentikan aksi protes tersebut.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER