PEMILU TUNISIA

Mantan Pejabat Rezim Diktator Pimpin Tunisia

CNN Indonesia
Selasa, 23 Des 2014 11:18 WIB
Beji Caid Essebsi, politisi kawakan yang merupakan mantan ketua parlemen era Ben Ali terpilih presiden dalam pemilu demokratis Minggu lalu.
Beji Caid Essebsi, politisi kawakan yang merupakan mantan ketua parlemen era Ben Ali terpilih presiden dalam pemilu demokratis Minggu lalu. (Reuters/Anis Mili)
Tunis, CNN Indonesia -- Mantan pejabat di era kepemimpinan diktator Tunisia terpilih menjadi presiden dalam pemilu langsung pertama di negara itu sejak revolusi yang menggulingkan Zine El-Abidine Ben Ali di tahun 2011.

Beji Caid Essebsi, politisi kawakan di masa Ben Ali, mengalahkan Moncef Marzouki dengan suara 55,68 persen melawan 44,32 persen pada pemilihan Minggu lalu (21/12), berdasarkan hasil penghitungan suara Senin (22/12).

Sebelumnya terjadi kerusuhan kecil di beberapa kantor partai yang mengusung Essebsi, Nidaa Tounes, di wilayah selatan Tunisia. Salah satu kantor Niida Tounes dibakar oleh massa yang menolak figur rezim diktator memimpin negara tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menjabat sebagai mantan ketua parlemen di era Ben Ali, Essebsi telah berkecimpung di perpolitikan negara tersebut selama lima dekade. Pria 88 tahun itu menyebut dirinya sebagai teknokrat berpengalaman.

"Saya akan menjadi presiden bagi seluruh rakyat Tunisia," kata Essebsi dalam pidato singkatnya yang disiarkan di stasiun televisi, dikutip Reuters.

Di luar markas Nidaa Tounes di ibukota Tunis, ratusan pendukung Essebsi turun ke jalan merayakan kemenangan, berdansa, menyalakan musik dan kembang api serta mengibarkan bendera Tunisia.

"Dia adalah pria yang tepat di waktu yang tepat," kata ahli keuangan pemerintah Tunisia Ben Said.

Kemenangan Essebsi disambut gembira oleh para pendukungnya yang turun ke jalan dan merayakannya, (Reuters/Anis Mili)
Sesaat setelah pengumuman kemenangan Essebsi, massa oposisi membakar kantor Nidaa Tounes di Tataounie, selatan Tunisia. Kerusuhan juga terjadi di beberapa kota, termasuk Hamma. Polisi mengatasinya dengan menembakkan gas air mata.

Massa mengatakan, dengan diangkatnya Essebsi adalah penghinaan terhadap revolusi tahun 2011 yang menggulingkan Ali setelah memimpin Tunisia selama 22 tahun.

Revolusi Tunisia adalah pembuka bagi pergolakan politik besar di Timur Tengah yang juga melengserkan banyak pemimpin, salah satunya Moammar Gaddafi di Libya.

Essebsi mengaku berlepas diri dari korupsi dan pelanggaran HAM di era Ben Ali dan siap membenahi Tunisia.

Presiden AS Barack Obama dan Menteri Luar Negeri John Kerry mengucapkan selamat atas kemenangan Essebsi dalam pemilu presiden pertama dalam konstisusi baru Tunisia.

"Tunisia telah memberikan contoh gemilang bagi kawasan dan dunia tentang apa yang bisa diraih melalui dedikasi terhadap demokrasi, konsensus dan proses politik yang inklusif," kata Kerry.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER