Jakarta, CNN Indonesia -- Majalah mingguan Charlie Hebdo memang kontroversial, karena kerap menampilkan kartun-kartun satire yang menyinggung berbagai agama, termasuk Islam.
Meskipun begitu, serangan penembakan di kantor majalah Charlie Hebdo pada Rabu (7/1) lalu yang menewaskan 12 orang, termasuk di antaranya empat kartunis Perancis ternama, dianggap sebagai aksi teror terhadap kebebasan media.
Aksi demonstrasi dan solidaritas terjadi di Paris dan sejumlah kota besar lainnya di dunia, menyerukan kebebasan berbicara dan kebebasan media. Banyak warga memakai lencana bertuliskan "Je Suis Charlie", yang berarti "Saya Charlie".
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai wujud solidaritas dan simpati terhadap para korban serangan tersebut, rekan-rekan kartunis di seluruh dunia menggoreskan pena dan kuas mereka untuk memprotes aksi teror dan extremisme.
Berikut sejumlah kartun-kartun satire dari kartunis dunia yang ditemukan di media sosial Twitter, dengan tagar #JeSuisCharlie.
David Pope merupakan kartunis politik untuk The Canberra Times.
Signe Wilkinson adalah kartunis editor untuk Philadelphia Daily News.
Satish Acharya adalah kartunis editor yang berbasis di India.
MacLeod merupakan kartunis untuk Evansville Courier & Press.
Lucille Clerc adalah desainer grafis dan ilustrator berbasis di Inggris.
Tom Toles merupakan kartunis untuk The Washington Post.
(stu)