Paris, CNN Indonesia -- Sekolah-sekolah Yahudi dan Sinagoga di Perancis mendapat janji pengamanan lebih ketat setelah pembunuhan oleh militan Islam di Paris.
Pernyataan ini dikemukakan oleh ketua kelompok payung komunitas Yahudi di Perancis pada Minggu (11/1) setelah bertemu dengan Presiden Francois Hollande.
“Kami sedih dan marah, kami juga telah membuat sejumlah langkah darurat untuk segera diterapkan,” kata Roger Cukierman, kepala CRIF.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Mereka mengatakan seluruh sekolah kami dan sinagoga akan dilindungi dalam langkah yang jika perlu akan memanfaatkan militer.”
Amedy Coulaby menyandera sejumlah orang di swalayan Yahudi dan membunuh empat orang dalam aksi serangan ke komunitas Yahudi. Pelaku ini tewas ditembak oleh polisi ketika menyerbu toko kosher tersebut.
Keempat orang yang tewas dalam insiden di swalayan Paris timur ini adalah bagian dari 17 korban yang dibunuh dalam insiden kekerasan selama tiga hari di dalam dan di luar kota Paris.
Perancis memiliki warga Yahudi terbesar di Eropa, dan meningkat hingga setengah dari jumlah ketika Perang Dunia II, menjadi 550 ribu orang.
Kementerian dalam negeri mengatakan ancaman dan insiden anti-Semit meningkat dua kali lipat tahun lalu.
Para pejabat Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, sejak lama meminta warga Yahudi Perancis beremigrasi dan jumlah warga Yahudi Perancis yang pindah ke Israel mencapai tingkat yang belum terjadi sebelumnya setelah pemerintah negara ini menawarkan pendanaan negara yang cukup besar.
Agence Juive Perancis, yang mencatat emigrasi warya Yahudi Perancis, memperkirakan lebih dari 5.000 pindah ke Israel pada 2014, naik dari 3.300 pada 2013.
(yns)