TERORISME PERANCIS

Wanita Buron Perancis Tertangkap Kamera di Turki

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Selasa, 13 Jan 2015 11:34 WIB
Hayat Boumeddiene, istri dari penyerang toko di Paris Amedy Coulibaly, pergi ke Turki sebelum insiden penembakan terjadi. Diduga kuat dia kini berada di Suriah.
Hayat Boumeddiene, istri dari penyerang toko di Paris Amedy Coulibaly, pergi ke Turki sebelum insiden penembakan terjadi. Diduga dia kini berada di Suriah. (Reuters/Haberturk Newspaper Handout via Reuters)
Istanbul, CNN Indonesia -- Wanita Perancis yang kini buron, Hayat Boumeddiene, dikonfirmasi sempat berada di Turki sebelum berangkat ke Suriah. Hal ini bisa dipastikan melalui rekaman kamera CCTV di bandara Istanbul, Turki.

Kantor berita Turki Anadolu Agency pada Senin (12/1) mengatakan bahwa Boumeddiene, istri dari Amedy Coulibaly pelaku penyanderaan di toko kosher Paris, tiba di Istanbul dari Madrid, Spanyol, menuju bandara Sabiha Gokcen pada 2 Januari 2015.

Enam hari kemudian, menurut laporan media Turki, Boumeddiene menyeberang ke Suriah ditemani seorang pria.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan, wanita 26 tahun yang kini menjadi buronan paling dicari Perancis itu sempat menginap di sebuah hotel di Perancis.

Boumeddiene dilaporkan telah memiliki tiket pulang ke Perancis tapi tidak muncul dalam penerbangan tersebut.

Polisi Perancis tidak menyebutkan hubungan antara Boumeddiene dengan kasus penembakan di kantor Charlie Hebdo yang menewaskan 12 orang dan penyanderaan di toko Perancis yang menewaskan lima orang.

Ayah Boumeddiene, Mohamed Boumeddiene, mendatangi kantor polisi beberapa jam setelah mengetahui wajah putrinya muncul di televisi.

Diberitakan Al-Arabiya, pria itu sangat terpukul. Tetangganya mengatakan bahwa dia menutup diri di apartemennya dan mematikan telepon seluler. Sempat terdengar suara tangis dari dalam ruangannya.

Saat berada di kantor polisi, Mohamed Boumeddiene, mengaku tidak tahu aktivitas putrinya yang telah lama tidak melakukan kontak dengannya.

Pada tahun 2005, Coulibaly dan Cherif Kouachi sempat dipenjara bersama atas kasus terorisme. Belakangan dikethaui bahwa kakak Cherif, Said, pernah dilatih oleh al-Qaidah di Yaman. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER