Sofia, CNN Indonesia -- Bulgaria berencana untuk mengekstradisi seorang warga Perancis yang diduga mengetahui atau telah berhubungan dengan salah satu dari dua pelaku penyerangan majalah satire Charlie Hebdo pada 7 Januari silam.
Fritz-Joly Joachin, 29, ditangkap pada 1 Januari di pos imigrasi setelah ia mencoba menculik anaknya yang berumur tiga tahun dan membawanya ke perbatasan Turki.
Surat perintah penangkapan kedua menunjukkan kemungkinan Joachin berhubhungan dengan salah satu penyerang dan “berkonspirasi (dalam) terorisme", kata juru bicara kejaksaan Haskovo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala kantor kejaksaan di ibu kota Bulgaria, Sofia, menegaskan bahwa surat perintah kedua dikeluarkan dengan alasan bahwa Joachin adalah bagian dari kelompok kriminal yang merencanakan aksi teroris.
Pria itu telah setuju untuk dikirim kembali ke Prancis dan pengadilan Haskovo akan membuat keputusan akhir tentang ekstradisi itu pada Jumat mendatang, kata seorang jaksa.
Menurut isi surat perintah penangkapan yang pertama, istri Joachin mengatakan kepada pihak berwenang pada 30 Desember bahwa ia tampaknya akan mengambil anak mereka dan membawanya ke Suriah, bahwa ia telah masuk Islam 15 tahun yang lalu dan telah menjadi radikal dalam beberapa tahun terakhir.
Perancis mengatakan akan memobilisasi 10ribu tentara hari ini, Selasa (13/1) dan menteri pertahanan mengatakan negara itu tetap berisiko terhadap serangan lebih lanjut.