KUNJUNGAN PM INGGRIS

PM Inggris Bujuk Obama Bebaskan Tahanan Guantanamo

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 15 Jan 2015 11:21 WIB
PM Inggris David Cameron akan melobi Presiden AS Barack Obama untuk membebaskan warga Inggris terakhir dari penjara Teluk Guantanamo.
Kunjungan terakhir PM Inggris David Cameron ke Washington sebelum pemilu Inggris diselenggarakan pada Mei mendatang, akan membawa agenda soal ekonomi, keamanan siber, Ebola, ancaman teror, perundingan nuklir Iran dan krisis Ukraina. (Reuters/Kevin Lamarque)
London, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Inggris David Cameron berencana untuk melobi Presiden Amerika Serikat Barack Obama untuk membebaskan warga Inggris terakhir yang ditahan di Pusat Penahanan Teluk Guantanamo, Kuba. Lobi tersebut akan digencarkan Cameron dalam kunjungan dua hari di Washington, D.C., awal pekan ini.

Dalam kunjungannya tersebut, Cameron akan berupaya untuk membebaskan Shaker Aamer, seorang warga Arab Saudi yang menikah dengan warga Inggris, yang mendekam dalam sel tahanan di Guantanamo sejak tahun 2001.

Aamer ditahan tanpa pernah menjalani proses pengadilan dan telah mendapatkan surat pembebasan sejak tahun 2007. Namun, hingga kini, dia masih mendekam dalam tahanan Guantanamo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut kelompok hak asasi Amnesty International, Aamer pindah ke Inggris pada tahun 1996. Dia tengah berada di Afghanistan untuk melakukan pekerjaan sukarela di sebuah badan amal Islam ketika dia ditangkap oleh pasukan sekutu NATO pada 2001 lalu kemudian diserahkan kepada militer AS.

Hingga saat ini, Aamer merupakan satunya-satunya warga Inggris yang masih mendekam dalam Guantanamo. Sebelumnya, sejumlah tahanan berkewarganegaraan Inggris telah dibebaskan pusat penahanan khusus kejahatan terorisme tersebut.

"Ini merupakan kasus penting bagi perdana menteri dan dia ingin melihat adanya kemajuan secepat mungkin," kata sumber pemerintahan yang tak mau diidentifikasi kepada Reuters, Kamis (15/1).

Sementara, pengacara Aamer itu, Clive Stafford Smith, menyambut surat dari Cameron yang menjanjikan untuk mempercepat upaya pembebesan Aamer. Namun, Smith menyatakan janji saja tidak cukup.

"Cameron telah berjanji seperti ini sebelumnya dan belum ada bukti nyata dari janji itu. Daripada hanya mempercepat upaya pembebasan, Cameron seharusnya kembali dari Washington dengan tanggal konkret kapan Aamer bisa pulang ke London," kata Smith, yang merupakan direktur dari badan amal Reprieve.

Obama telah berjanji untuk menutup pusat penahanan di Kuba, yang menjadi pusat penahanan khusus tindak kejahatan terorisme sejak 2002. Namun, usaha Obama tersebut menghadapi kendala dari Kongres termasuk beberapa senator dari Partai Republik yang menyerukan moratorium dalam pelepasan tahanan.

Di bawah kepemimpinan Obama, sebanyak 28 tahanan telah dibebaskan dari Teluk Guantanamo pada tahun 2014. Sejumlah tahanan lainnya rencananya akan dibebaskan dalam beberapa minggu mendatang.

Selain mencoba membebaskan Aamer, dalam kunjungannya ke Washington yang dimulai pada Kamis (15/1), Cameron membawa sejumlah agenda ekonomi dan keamanan. Sumber dari pemerintah mengatakan Cameron akan mendiskusikan sejumlah kesepakatan ekonomi di sektor energi dan jasa yang bernilai lebih dari satu miliar poundsterling, atau setara dengan Rp18 triliun.

Kesepakatan tersebut dapat menciptakan 1.300 lapangan pekerjaan di Inggris.

Kunjungan Cameron kali ini, yang juga disebut-sebut sebagai kunjungannya yang terakhir sebelum pemilu Inggris diselenggarakan pada Mei mendatang, juga akan membawa agenda soal keamanan siber, Ebola, ancaman teror, perundingan nuklir Iran dan krisis di Ukraina. (ama/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER