ISU ARGENTINA

Argentina Kekurangan Pasokan Tampon

CNN Indonesia
Senin, 19 Jan 2015 14:08 WIB
Ditengarai akibat ketatnya regulasi impor Argentina, para wanita di negara itu kini sulit mendapatkan tampon favoritnya.
Selain tampon, warga Argentina juga mengeluh sulitnya mendapatkan obat-obatan. (Reuters/Marcos Brindicci)
Buenos Aires, CNN Indonesia -- Sebanyak 20,6 juta perempuan di Argentina kesulitan mendapatkan tampon, yang disinyalir terjadi karena ketatnya regulasi pembatasan impor yang digencarkan oleh pemerintah.

"Selama dua puluh hari, kami tidak bisa mendapatkan sumber tampon di toko manapun," ujar Ariel, seorang pemilik toko farmasi di Argentina, seperti dikutip Reuters (16/1).

Banyak yang mengaitkan fenomena kekurangan tampon ini dengan ketatnya regulasi impor produk yang dikeluarkan oleh pemerintah Argentina. Namun, para pejabat ekonomi Argentina menyalahkan masalah logistik atas kekurangan tampon ini. Oleh karena itu, pemerintah memastikan tidak akan ada revisi regulasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lahirnya aturan ketat tersebut sebenarnya dipengaruhi oleh inflasi tinggi yang dialami Argentina yang bisa mencapai 40 persen per tahun.

Guna menghindari penyusutan nilai mata uang, tiga tahun lalu pemerintah akhirnya mengeluarkan regulasi pembatasan impor. Pada Juli tahun lalu, aturan impor kian ketat lantaran banyak utang melilit Argentina.

"Neraca perdagangan menunjukkan bahwa pemerintah sedang mengalami kesulitan mendapatkan pemasukan. Dan dengan ekspor menurun, berarti pelarangan impor akan berlanjut," kata salah satu juru bicara Chamber of Importers, Miguel Ponce.

Media manfaatkan tampon

Semakin ketatnya regulasi impor akhirnya membuat banyak pengecer produk mengeluh. "Pemerintah tidak memiliki strategi impor jangka panjang. Mereka hanya mengurus isu-isu yang sedang berkembang," tandas Ponce.

Pemerintah menganggap segala macam protes yang beredar sebagai usaha perlawanan. Mereka juga menilai media massa telah memanfaatkan isu kekurangan tampon ini sebagai senjata untuk mendebat kebijakan perdagangan.

Sekretaris perdagangan Argentina, Augusto Costa, menganggap media menggunakan fenomena kekurangan tampon sebagai, "kampanye untuk mendelegitimasi sistem pemerintah dalam mengatur perdaganan luar negeri.”

Dampaknya, pemerintah mengatakan bahwa para pengecer telah memasang harga tinggi untuk menahan stok tampon.

Kelakar tampon

Kendati demikian, kurangnya pasokan tampon ini memberikan sedikit kesegaran di tengah masyarakat Argentina yang melempar beberapa kelakar melalui kicauan di Twitter. "Jika saya membawa tampon dari Costa Rica dan semua perempuan juga menitipkan (tampon) kepada saya, mereka akan menghentikan saya di (bandar udara) Ezeiza karena menjadi penyelundup tampon," demikian salah satu contoh bunyi kicauan yang dikutip Reuters.

Argentina tidak hanya mengalami kekurangan tampon, tapi juga komoditas lain. Saat sebuah media lokal melakukan jajak pendapat melalui Twitter untuk mengetahui benda apa saja yang sulit didapat, seorang petugas kepolisian, Andres Maldonado, menyumbangkan suaranya. Ia mengeluh tidak dapat menemukan obat untuk kakeknya yang menderita Alzheimer.

"Kami tidak dapat menemukannya selama Oktober. Akhirnya nenek saya meminta membelikan obat tersebut kepada paman saya yang akan pergi ke daerah selatan Argentina untuk bekerja. Setelah itu, kami akhirnya mendapatkannya, tapi dengan harga hampir dua kali lipat," papar Maldonado.

Perbaikan ekonomi

Kini, pemerintah tengah membenahi masalah kekurangan ini dan berjanji menjaga pasokan tampon di negara itu. Namun, menurut Reuters, perbaikan ekonomi secara keseluruhan masih akan sangat sulit bagi Argentina.

Pendapatan negara hanya $ 31,3 triliun, menurun 40 persen selama empat tahun belakangan. Jika tidak dapat memperbaiki pasar modal global secepatnya, para ahli ekonomi khawatir Argentina akan menghadapi serangan likuidasi. Itu akan membuat pemasok dana menuntut pelunasan utang yang belum dibayar.

Namun, masih ada harapan pemerintahan Argentina saat ini. Pemerintah memastikan bahwa mereka tidak akan menyerah kepada kreditur.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER