Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang anak Australia berusia empat tahun, Xavier Hames, memiliki pankreas buatan yang berbentuk seperti pemutar MP3. Tim dokter memasang alat tersebut di tubuh Hames sebagai bagian dari percobaan pengobatan diabetes tipe 1.
Seperti dilansir Channel NewsAsia (22/1), Hames adalah orang pertama di dunia yang menggunakan alat percobaan klinis ini. Pankreas buatan itu ditempelkan ke tubuh Hames menggunakan beberapa selang yang dimasukkan ke bawah kulit.
Teknologi baru ini menerapkan sistem pompa insulin. Dengan adanya alat ini, diharapkan penderita diabetes tidak harus repot lagi menyuntikkan insulin setiap hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Teknologi ini meniru fungsi biologis dari pankreas untuk memprediksi level rendah glukosa dan menghentikan pengiriman insulin. Ini dimaksudkan untuk menghindari konsekuensi serius akibat rendahnya glukosa seperti koma, kejang dan potensi kematian," jelas Kepala Departemen Kesehatan Australia Barat seperti dikutip Channel NewsAsia.
Salah satu serangan yang dapat menyebabkan kematian pada penderita diabetes adalah hypoglycaemia. Serangan itu menyebar akibat rendahnya level glukosa dan biasanya terjadi pada malam hari, saat orang mungkin tidak dapat berekasi atau menyadari akibat fatalnya.
"Alat ini dapat memprediksi hypoglycaemia sebelum terjadi dan menghentikan pengiriman insulin sebelum waktu yang diprediksi. Dan fakta bahwa pemompaan insulin secara otomatis berlanjut kembali saat level glukosa normal benar-benar merupakan terobosan medis," ujar salah satu dokter yang terlibat dalam penelitian, Tim Jones.
Ibunda Hames, Naomi, mengakui kehebatan terobosan ini. "Pompa ini meyakinkan kami bahwa Xavier aman ketika kami tertidur di malam hari dan dalam kehidupan sehari-hari. Alat ini juga tahan air berarti ia dapat melakukan olahraga dan aktivitas air sebanyak keluarga dan temannya," katanya.
Alat ini dikembangkan oleh beberapa rumah sakit di Australia dengan percobaan klinis selama lima tahun yang menghabiskan biaya sekitar USD 8.100 atau setara Rp 101,7 juta.
(stu)