Canberra, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Tony Abbott memberikan gelar Ksatria Ordo Australia kepada suami Ratu Elizabeth II, Pangeran Philip, pada Senin (26/1). Keputusan Abbott tersebut menuai banyak kritik dari bangsanya sendiri.
Seperti dilansir Reuters (26/1), penganugerahan gelar tertinggi kebangsawanan di Australia dilakukan dalam rangka perayaan hari kemerdekaan Australia. Abbott mengatakan gelar ini diberikan untuk, "menghormati pelayanan hidup (Pangeran Philip) yang sangat luar biasa."
Pemberian gelar tersebut dikecam oleh Partai Republikan Australia yang sejak dulu ingin memisahkan diri dari Inggris dan membentuk negara republik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah kemunduran waktu di mana kita memberikan gelar ksatria kepada Inggris," ujar pemimpin opisisi Bill Shorten kepada stasiun radio Australia seperti dikutip Reuters.
Seorang editor dari harian nasional Australia, The Australian, Chris Kenny, juga memberikan komentarnya melalui sebuah kicauan melalui akun Twitter pribadinya yang berbunyi, "Satu lagi tujuan pribadi yang mempermalukan Australia di hari kemerdekaan kita sendiri."
Inggris dan Australia memang memiliki masa lalu sejarah yang panjang. Australia adalah negara monarki konstitusional dengan pembagian kekuasaan federatif di bawah kepemimpinan Ratu Elizabeth. Posisi ratu di Australia diwakilkan oleh seorang gubernur jenderal.
Pada 1975 ide pembentukan Republik Australia muncul. Negara kangguru ini akhirnya mencoba memisahkan diri dari Inggris dengan memilih presiden sendiri. Namun, ide kaum Republikan tersebut kandas pada 1999.
Selain alasan sejarah tersebut, warga Australia juga mempertanyakan prosedur pemberian gelar ksatria yang seakan hanya mempertimbangkan rekomendasi Abbott kepada Ratu Elizabeth. Menurut warga, seharusnya mereka sendiri sebenarnya bisa menominasikan warga lainnya untuk menerima penghargaan tersebut.
Sistem pemberian gelar dari Abbott ini tak pelak menuai banyak kecaman karena dianggap tidak memikirkan sentimen nasional.
Kendati demikian, Abbott tetap tegar tengkuk. Menurutnya, Pangeran Phillip patut diberi gelar ksatria karena, "Monarki sudah menjadi bagian penting dari Australia sejak 1788."
(den)