Dua Tersangka Pengebom Bangkok Tertangkap CCTV

Reuters | CNN Indonesia
Senin, 02 Feb 2015 13:06 WIB
Rekaman kamera memperlihatkan dua tersangka pelaku pengeboman di pusat perbelanjaan Siam Paragon Bangkok, namun polisi belum bisa mengidentifikasi pelaku.
Polisi masih menyelidiki di lokasi pengemboman, dan rekaman kamera pengaman berhasil menangkap dua orang yang diduga pelaku meski tidak jelas identitasnya. (Reuters/Chaiwat Subprasom)
Bangkok, CNN Indonesia -- Tayangan kamera pengaman, CCTV, memperlihatkan dua orang yang diduga pelaku pengeboman di pusat pertokoan mewah di Bangkok berada di dekat lokasi ledakan.

Namun, polisi mengatakan gambar rekaman itu tidak jelas dan kedua tersangka belum bisa diidentifikasi.

Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha sebelumnya memerintahkan pengetatan keamanan di Bangkok setelah ledakan dua bom pipa kecil melukai dua orang pada Minggu (1/2) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Saya memerintahkan keamanan diperketat karena kasus ini menyangkut keamanan warga,” kata Prayuth kepada wartawan.

“Kasus ini menunjukkan bahwa kita masih perlu darurat militer. Masih ada orang jahat mengganggu perdamaian. Kita harus menemukan cara untuk menghukum berat mereka,” kata Prayuth yang memimpin kudeta militer Mei lalu.

Prayuth juga menegaskan bahwa pelaku pasti akan tertangkap berdasarkan rekaman CCTV ini.

Hingga saat ini belum ada kelompok yang menyatakan bertanggungjawab atas pengeboman di daerah perbelanjaan paling sibuk di Bangkok itu.

Juru bicara pemerintah militer Winthai Suvaree mengatakan motif serangan bom kali ini tampaknya bertujuan menciptakan rasa panik.

Menteri Pertahanan Prawit Wongsuwan mengatakan kekerasan itu “menyebabkan kepercayaan pada negara turun”.

Pariwisata menyumbang sekitar 10 persen pada perekonomian Thailand.

Ketegangan politik di Thailand meningkat sejak bulan lalu ketika majelis nasional yang ditunjuk oleh pemerintah militer melarang mantan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra berlaga di panggung politik selama lima tahun.

Keputusan ini membuat pendukung Yingluck dan kakaknya, mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra yang kini mengasingkan diri di luar negeri, meski tidak ada pertanda akan terjadi aksi protes yang selama beberapa tahun belakangan mewarnai Thailang.

Militer negara ini menerapkan kebijakan keras pada aksi pembangkangan sejak melakukan kudeta Mei 2014.

Selama satu dekade, Thailand dilanda kekisruhan politik ketika mantan konglomerat telekomunikasi Thaksin dan sekutunya berebut kekuasaan dengan kelompok mapan militer dan mendukung kerajaan di Bangkok yang memandang Shinawatra sebagai ancaman dan membenci kebijakan populisnya.

Bom pada Minggu malam itu meledak hanya beberapa ratus meter dari lokasi kamp pendukung “kaos merah” pendukung Thaksin yang dibubarkan oleh militer pada 2010.

Serangan bom kecil seperti ini beberapa kali terjadi di Bangkok selama beberapa bulan setelah tindakan militer ini.
Mantan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra dikudeta oleh militer Thailand dan dilarang berlaga di politik selama lima tahun. (Reuters/Chaiwat Subprasom)
Kekerasan sporadis terjadi ketika aksi protes berlangsung enam bulan sebelum kudeta militer tahun lalu, dan hampir 30 orang tewas dalam insiden tersebut.

Sementara itu, wilayah Thailand selatan yang mayoritas penduduknya muslim selama bertahun-tahun dilanda aksi pemberontakan yang telah menewaskan ribuan orang.

Namun, polisi mengatakan tidak ada indikasi ledakan pada Minggi di pusat perbelanjaan Siam Paragon ini terkait dengan kekisruhan di Thailand selatan. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER