Istri George Clooney Terlibat Pembebasan Jurnalis di Mesir

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Senin, 09 Feb 2015 10:51 WIB
Pengacara pembela HAM Amal Clooney akan terbang ke Kairo untuk membebaskan jurnalis Al Jazeera berkebangsaan Kanada-Mesir, Mohamed Fahmy.
Pengacara pembela HAM Amal Clooney akan terbang ke Kairo untuk membebaskan jurnalis Al Jazeera berkebangsaan Kanada-Mesir, Mohamed Fahmy. (Reuters/Vincent Kessler)
Kairo, CNN Indonesia -- Pengacara pembela hak asasi manusia, Amal Clooney, dikabarkan akan terbang ke Kairo, Mesir, untuk membantu pembebasan jurnalis Al Jazeera berkebangasaan Kanada-Mesir, Mohamed Fahmy, yang bakal menjalani pengadilan ulang pada Rabu (12/2). Kabar ini disampaikan langsung oleh Fahmy melalui keterangan resmi yang dirilis pada Minggu (8/2).

"Pengadilan yang akan diadakan pada 12 Februari ini menggambarkan mimpi terburuk kami, untuk menjalani sirkus pengadilan lainnya," ungkap Fahmy dalam keterangan tersebut seperti dikutip CNN pada Senin (9/2).

Fahmy ditahan bersama dua rekannya dari Al Jazeera, yaitu Peter Greste dan produser asal Mesir Baher Mohamed karena dituduh menyebarkan berita bohong, termasuk tuduhan membantu kelompok Ikhwanul Muslimin yang kini dilarang di Mesir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari ketiga orang tersebut, baru Greste yang dilepaskan dari jerat hukuman. Wartawan asal Australia yang seharusnya dipenjara selama tujuh tahun ini hanya mengabiskan waktu 400 hari di dalam bui. Ia dibebaskan pada Minggu (1/2).

Sehari setelah pelepasan Greste, Clooney memberikan keterangan kepada CNN bahwa ia telah berkoordinasi dengan keluarga Fahmy.

"Saya telah berhubungan dengan keluarga Fahmy dan kami senang Peter Greste telah dibebaskan. Sebagai kuasa hukum Fahmy, kami melakukan apapun untuk memastikan hasil yang sama untuk Fahmy, yang mengalami ketidakadilan yang sama," ucap istri bintang Hollywood, George Clooney, ini.

Keluarga Fahmy terkejut

Komunikasi antara Clooney dan keluarga Fahmy dapat terjalin berkat upaya dari tunangan sang jurnalis, Arwa Emara. Ia kemudian menuturkan awal mula kisahnya mencari bantuan demi kebebasan Fahmy.

"Saya senang saat pertama kali bertemu Mohamed. Saya merasa dia adalah satu-satunya. Dan setelah penahanannya, saya dapat melakukan hal yang tidak saya sangka sebelumnya," tuturnya memulai kisah.

Emara akhirnya melayangkan sepucuk surat kepada Clooney untuk meminta bantuan pembebasan Fahmy dan dipulangkan ke Kanada.

Secercah harapan yang diberikan Clooney lambat laun kian redup dengan adanya berita pengadilan ulang ini. Saudara Fahmy, Adel Fahmy menyalahkan pemerintah Kanada yang dinilai gagal melakukan upaya pembebasan.

"Kami tidak tahu apa yang terjadi, tapi kami sangat kecewa melihat bagaimana pemerintah Kanada mengatasi kasus ini dari hari pertama. Kami mendapat konfirmasi dari sumber terpercaya bahwa ia dapat dideportasi dalam waktu dekat, tapi ternyata kami hanya mendapat harapan palsu," katanya.

Menurut penuturan Adel, segala upaya telah dilakukan oleh Fahmy. Salah satunya adalah mengaktifkan kembali statusnya sebagai warga negara Mesir karena pemerintah mengatakan jika Fahmy melakukannya, ia akan dibebaskan.

"Kami tidak mengerti mengapa ia harus ke pengadilan lagi setelah ia telah (mengaktifkan kembali) paspornya. Itu perjanjiannya, ia mengakitfkan kembali kewarganegaraannya. Mereka (pemerintah Mesir) tidak akan mengumumkannya kepada media, tapi mereka melakukan hal yang sebaliknya. Mereka mengumumkannya ke media dan ia kecewa ini terjadi kepadanya," papar Adel.

Desakan semakin keras ketika keluarga mengendus adanya perlakuan buruk di dalam bui yang mengakibatkan cedera pundak. Keluarga akhirnya berusaha membentot perhatian publik akan masalah ini.

"(Fahmy) mengalami kecacatan permanen pada lengannya," ujarnya.

Adel juga menyebut bahwa reputasi Fahmy tercemar akibat insiden ini. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER