Kopenhagen, CNN Indonesia -- Puluhan ribu warga di seluruh penjuru Denmark berkumpul dan menyalakan obor dan lilin pada Senin (16/2) sebagai tanda duka atas serangan penembakan di sebuah sinagoga dan kafe di Kopenhagen, Sabtu (14/2) sore lalu.
Serangan yang menewaskan dua orang dan melukai sejumlah lainnya, diluncurkan oleh seorang pria keturunan Palestina yang diduga terkait dengan kelompok militan Islam.
Warga menyanyikan lagi "Imagine" karya penyanyi legendaris John Lennon dan berjanji untuk menegakkan prinsip keterbukaan dan solidaritas bersama dengan minoritas Muslim di negara tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sekarang mengalami ketakutan bahwa terorisme kian menyebar, Namun, demokrasi Denmark kuat, bangsa Denmark juga kuat, dan kami tidak akan menerima upaya yang mengancam atau mengintimidasi kebebasan dan hak-hak kami," kata Perdana Menteri Denmark, Helle Thorning-Schmidt, dikutip dari Reuters, Senin (16/2).
Sementara, pemimpin Yahudi menyerukan sikap tenang dan toleransi, karena beberapa warga Muslim merasa tidak aman pasca serangan ini.
"Kami berjuang bersama-sama dengan mereka (Muslim) untuk hak beragama. Kami moderat. Kami berjuang bersama melawan ekstremisme dan radikalisme," kata Dan Rosenberg Asmussen, ketua Komunitas Yahudi-Denmark.
Ribuan Denmark meninggalkan bunga di depan sinagoga yang menjadi lokasi penembakan, berjalan dengan tenang dan mengibarkan bendera Denmark dan Israel.
Sementara, terdapat juga sebuah pawai yang diluncurkan oleh PEGIDA di Denmark, gerakan anti-Islam yang lahir di Jerman, namun hanya diikuti oleh sekitar 50 orang.
Insiden penembakan maut terjadi di sebuah Sinagoga di pusat kota Kopenhagen, Denmark, melukai seorang warga dan dua polisi. Insiden ini terjadi selang 10 jam setelah penembakan di kafe tempat berlangsungnya diskusi yang menghadirkan kartunis Lars Vilk, menewaskan satu orang dan melukai enam lainnya.
Vilk kerap mendapatkan ancaman pembunuhan setelah menggambar seri tokoh kartun yang disebutnya Nabi Muhammad pada tahun 2007.
Hingga saat ini, polisi belum mempublikasikan identitas pelaku penembakan, namun sejumlah media lokal menyebutkan bahwa pelaku bernama Omar Abdel Hamid El-Hussein dan telah berbaiat kepada kelompok militan ISIS.
Meskipun demikian, belum ada indikasi bahwa pelaku penembakan adalah bagian dari sel kelompok ISIS atau telah melakukan perjalanan ke Suriah dan Irak.
Pelaku kemudian tewas dalam baku tembak dengan polisi di Norrebro, daerah yang terkenal banyak ditinggali imigran, pada Minggu, (15/2).
Polisi juga telah menangkap dua orang yang dicurigai membantu serangan pada Senin (16/2).
Perdana Menteri Denmark Helle Thorning-Schmidt mengatakan bahwa serangan kali ini adalah pembunuhan berlandasarkan politik dan merupakan aksi terorisme. Dia berjanji akan mengerahkan seluruh kekuatan kepolisian untuk menangkap pelakunya.
"Di Denmark kami tidak tidak pernah tunduk pada kekerasan," kata Thorning-Schmidt.