Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Kolombia menyita 3,3 ton kokain yang akan dibawa menuju Mexico oleh geng kriminal di wilayah hutan negara yang berbatasan dengan Panama.
Narkoba itu diketahui milik geng kriminal klan Usuga Kolombia dan bernilai sekitar US$90 juta (setara dengan Rp1,1 triliun), kata Jenderal Rodolfo Palomino, kepala polisi nasional Kolombia, kepada wartawan di Necocli ppada Selasa (24/2).
"Pengiriman sudah siap untuk diberangkatkan lewat sungai ke Karibia atau perbatasan dengan Panama, yang lalu akan dikirim ke Meksiko," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Minggu lalu, polisi juga telah menemukan 3 ton kokain di pelabuhan terminal di Cartagena, tempat yang populer di kalangan turis di pantai Karibia Kolombia. Kokain itu juga akan dikirim ke Meksiko.
Menurut PBB, ada sekitar 300 ton peredaran kokain tiap tahunnya di Kolombia, menjadikan negara itu produsen kokain utama di dunia. Otoritas Kolombia, menyita sekitar 166 ton narkoba pada 2014 lalu.
Wilayah timur laut Kolombia yang strategis digunakan oleh geng kriminal dan gerilyawan sayap kiri untuk perdagangan gelap senjata dan obat-obatan.
Klan Usuga, yang memiliki setidaknya 2.000 anggota, adalah kelompok kriminal terbesar di negara itu. Selain perdagangan narkoba, klan ini juga terlibat dalam penambangan liar. Pihak berwenang Kolombia telah menawarkan hadiah US$600 ribu untuk informasi yang mengarah pada penangkapan pemimpinnya.
Kebanyakan geng kejahatan terdiri dari mantan anggota kelompok paramiliter yang resmi dibubarkan hampir satu dekade lalu.
Pemberontak Marxis, FARC, juga mengambil keuntungan besar dari perdagangan narkoba. Kokain dan obat terlarang lain adalah beberapa sumber dana utama bagi kelompok yang berjuang dalam konflik bersenjata selama hampir 50 tahun negara itu, yang telah menewaskan lebih dari 200 ribu orang.
(stu)