Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa minggu setelah penyerangan brutal yang menewaskan delapan kartunis dan penulis Charlie Hebdo, majalah satire itu kini menghadapi persoalan internal.
Edisi terakhir majalah itu beroplah 2,5 juta, lebih banyak dari oplah media massa Perancis manapun.
Popularitasnya melonjak sejak pembantaian pada 7 Januari. Namun, majalah itu sedang berusaha untuk menemukan pengganti para kartunis yang terbunuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak yang dianggap cocok untuk pekerjaan itu menolak, kata Laurent Sourisseau, redaktur baru Charlie Hebdo, dikutip dari The Times.
“Mereka bertanya, ‘Apakah saya harus datang ke rapat redaksi? Apakah saya harus mencantumkan nama asli saya?” Dan mereka mengatakan mereka akan menemui kami enam bulan lagi,” kata Sourisseau.
Sourisseau, salah satu dari dua pemegang saham yang masih hidup, juga menghadapi persoalan terkait kekayaan Charlie Hebdo yang baru.
Para karyawan menginginkan kerja sama yang memberi mereka kontrol dan kepemilikan, dengan alasan bahwa bekerja di sana sekarang adalah "soal hidup dan mati".
Sourisseau, yang memiliki 40 persen saham, menolak usul itu, seperti juga Eric Portheault, direktur keuangan yang memiliki 20 persen saham di Charlie Hebdo.
Portheault mengatakan bahwa ia akan mempertimbangkan kemungkinan para karyawan untuk memiliki saham, menambahkan bahwa sumbangan yang diterima Charlie Hebdo akan diberikan kepada keluarga korban, sedangkan penghasilan dari penjualan akan digunakan untuk membayar keamanan.
Bulan lalu, seminggu setelah serangan, Charlie Hebdo mencetak delapan juta eksemplar yang disebar ke seluruh dunia, dan menghasilkan 12 juta euro atau setara dengan Rp175 miliar.
Banyaknya orang yang berlangganan majalah ini setelah penyerangan menghasilkan tiga juta euro lagi, atau setara dengan Rp43 miliar. Sumbangan yang diterima Charlie Hebdo disebut mencapai 4,2 juta euro (setara Rp61 miliar).
Pada tahun 2013 penjualan yang diperoleh majalah itu ‘hanya’ sebesar 5,2 juta euro, menyebabkan Charlie Hebdo menderita kerugian sebesar 51 ribu euro.
(stu)