Ingin Bergabung dengan ISIS, Guru di Inggris Dibui

Denny Armandhanu/Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 05 Mar 2015 23:49 WIB
Jamshed Javeed divonis enam tahun penjara setelah tertangkap mencoba bergabung dengan ISIS di Suriah.
Jamshed Javeed divonis enam tahun penjara setelah tertangkap mencoba bergabung dengan ISIS di Suriah. (Dok. Great Manchester Police)
London, CNN Indonesia -- Seorang guru IPA di Inggris divonis enam tahun penjara setelah terbukti bersalah hendak pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Sebelumnya, dia juga telah membantu warga Inggris lainnya untuk bergabung dengan kelompok bersenjata tersebut.

Diberitakan Reuters, vonis itu dijatuhkan pada Kamis (5/3) oleh pengadilan London terhadap Jamshed Javeed, 30. Dia ditangkap pada Desember 2013 karena ingin berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok militan.

Dia sebelumnya membantu adiknya, Mohammed, dan dua pria Inggris lainnya berangkat ke Suriah dengan memberikan ongkos penerbangan, pakaian dan perangkat lainnya. Javeed kemudian hendak berangkat menyusul mereka ke Suriah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun istrinya, Shameila berusaha mencegahnya dengan menyembunyikan paspor guru SMP di Bolton ini. Javeed yang telah membeli tiket dari Manchester ke Istanbul, Turki, ini lantas membuat paspor baru.

Keluarga Javeed telah melihat perubahan pria itu sejak Agustus 2013. Empat bulan kemudian, dia mengatakan akan pergi ke Suriah dan membeli beberapa perlengkapan untuk dirinya sendiri dan ISIS.

Dia ditangkap saat hendak naik pesawat pada Desember 2013. Saat itu dia membawa perlengkapan luar ruangan, baterai ponsel, charger dan alat komunikasi untuk diserahkan pada ISIS.

Dia lantas didakwa atas dua tuduhan, yaitu membantu tindak terorisme dan akan bergabung dengan kelompok bersenjata.

Kepada pengadilan, dia mengaku akan bergabung dengan ISIS yang saat itu masih memerangi rezim Bashar al-Assad. Seiring waktu dan kekejaman ISIS semakin terungkap, Javeed mengaku tidak akan mendukung organisasi pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi itu dan bersikeras bahwa dia bukanlah ekstremis.

Pejabat keamanan Inggris mengatakan ada sekitar 500 warga negara itu yang berperang di Irak dan Suriah. Angka lainnya disampaikan oleh anggota parlemen Khalid Mahmood tahun lalu yang mengatakan jumlahnya mencapai 1.500 orang.

Pemerintah Inggris khawatir anggota ISIS dari Inggris ini akan menjadi ancaman keamanan nasional jika kembali ke tanah air. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER