Para Pemimpin Sayap Al-Qaidah di Suriah Terbunuh

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Sabtu, 07 Mar 2015 03:50 WIB
Serangan udara rezim Suriah menewaskan 13 pemimpin senior Front al-Nusra di Provinsi Idlib Kamis kemarin. Salah satunya yang tewas adalah Abu Hammam al Shami.
Serangan udara rezim Suriah menewaskan 13 pemimpin senior Front al-Nusra di Provinsi Idlib Kamis kemarin. Salah satunya yang tewas adalah Abu Hammam al Shami. (Ilustrasi/Reuters/Kai Pfaffenbach)
Idlib, CNN Indonesia -- Sedikitnya 13 pemimpin senior Front Al-Nusra, kelompok yang berafiliasi dengan al-Qaidah, di Suriah terbunuh dalam serangan udara Suriah pada Kamis (5/3). Salah satunya adalah Abu Hammam al Shami, tokoh penting kelompok ini.

Hal ini disampaikan oleh sumber pejabat keamanan Timur Tengah usai diberikan informasi oleh intelijen Suriah.

Serangan tersebut dilakukan di kota Hobait, provinsi Idlib, sebagai bagian dari misi Suriah menghancurkan wilayah yang diyakini tempat berkumpul militan al-Nusra.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut video al-Nusra tahun 2014, al Shami bergabung di kelompok itu setelah beberapa tahun latihan di Afghanistan dan Irak.

Pada indikasi awal dikatakan bahwa pemimpin tinggi al-Nusra Abu Mohammed al Jolani terluka dalam serangan tersebut. Namun sumber CNN mengatakan bahwa laporan terbaru intelijen Suriah mengatakan bahwa Jolani tidak terluka.

Dalam video yang dirilis tahun 2014, al Shami muncul mengabarkan kegagalan upaya damai dan mediasi antara al Nusra dengan ISIS yang bertikai.

Video itu juga menampilkan biografi al Shami yang diterjemahkan oleh Long War Journal. Disebutkan bahwa pada akhir 1990-an, al Shami pergi ke Afghanistan dan dilatih oleh Abu Musab al Suri.

Al Shami kemudian dilatih di kamp al-Qaidah dan sempat bertemu dengan salah satu pembajak dalam insiden 9/11. Dia juga secara langsung menyampaikan baiat pada Osama bin Laden.

Saat peristiwa 9/11 terjadi, al Shami baru memulai merekruit anggota dari Afganistan dan dia disebut sebagai kepala kontingen al-Qaidah untuk Suriah.

Setelah runtuhnya pemerintahan Taliban, dia kabur dari Afghanistan dan mulai beroperasi di Irak. Di tempat ini, dia bekerja sama dengan pendiri al-Qaidah Irak Abu Musab al-Zarqawi untuk melakukan pelatihan.

Saat kembali ke Afghanistan tahun 2005, al Shami diperintahkan oleh salah satu wakil bin Laden, Attiyah Abdul Rahman, untuk memimpin operasi al Qaeda di Suriah.

Dia tertangkap di Lebanon dan dipenjara lima tahun. Setelah dibebaskan, dia bergabung dengan kelompok al-Nusra yang merupakan perpanjangan tangan dari al-Qaidah. (den)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER