Puluhan Ribu Film The Interview Akan Diterbangkan ke Korut

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Selasa, 10 Mar 2015 14:37 WIB
Para aktivis tetap akan menerbangkan 10 ribu film The Interview untuk menyadarkan rakyat Korut kendati diancam oleh pemerintah rezim Kim Jong Un.
Para aktivis tetap akan menerbangkan film The Interview untuk menyadarkan rakyat Korut kendati diancam oleh pemerintah rezim Kim Jong Un. (Reuters/Kevork Djansezian)
Seoul, CNN Indonesia -- Para aktivis Korea Selatan akan menerbangkan dengan balon 10 ribu film The Interview ke Korea Utara untuk membuka mata warga negara itu atas kekejaman rezim Kim Jong Un.

Diberitakan The Guardian, para aktivis Korsel pada Selasa (10/3) berjanji akan menerbangkan film satire tersebut sekitar 26 Maret mendatang. Selain film The Interview, mereka juga akan menerbangkan 500 ribu selebaran propaganda politik.

Film The Interview berkisah soal upaya pembunuhan Kim Jong Un oleh dua bintang yang disewa CIA. Dalam film itu digambarkan kediktatoran dan kebohongan rezim Korut terhadap rakyatnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya para aktivis dan lembaga Human Rights Foundation yang berbasis di Amerika Serikat berencana menerbangkan 100 ribu film tersebut pada Januari lalu, namun ditunda setelah imlek. Saat itu, mereka hanya menerbangkan 100 ribu selebaran anti-Pyongyang.

Peluncuran kali ini juga menandai lima tahun peringatan tenggelamnya kapal perang Korsel oleh Korut tahun 2010 lalu, menewaskan 46 pelaut.

Pemerintah Korsel sendiri tidak mencegah tindakan aktivis itu dengan mengatakan bahwa mereka memiliki hak demokratis untuk melakukan hal tersebut. Namun Seoul mewanti-wanti agar propaganda tidak keterlaluan.

Park Sang-Hak, mantan pembelot Korut yang menginisasi peluncuran balon itu mengatakan bahwa Pyongyang mengancamnya untuk tidak melanjutkan propaganda tersebut.

Korut mengatakan Park akan "membayar kejahatannya dengan darah" jika tetap berkeras. Awal Maret lalu, situs berita pemerintah Korut Uriminzokkiri juga telah memperingatkan akan merespon balon dengan "tidak hanya beberapa tembakan senapan, tapi meriam atau rudal."

Oktober tahun lalu penjaga perbatasan Korut mencoba menembak jatuh beberapa balon aktivis, memicu pembalasan dari kubu pasukan Korsel, berujung baku tembak dengan senapan mesin.

Warga yang tinggal di dekat lokasi peluncuran balon mengeluh tindakan aktivis itu mengancam keselamatan mereka jika Korut kembali melakukan serangan. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER