Seoul, CNN Indonesia -- Kim Jong Un nampaknya mencoba menempatkan dirinya sebagai pemimpin dalam gerakan kesetaraan gender. Pemimpin Korea Utara ini menandai Hari Wanita Internasional yang jatuh pada Minggu (8/3) dengan serangkaian acara publik dan pidato.
Diberitakan media Inggris, The Independent, pada kunjungannya hari itu ke sebuah pangkalan udara, Kim Jong-un meminta sang komandan untuk memberikan hadiah berupa makanan dan peralatan kosmetik bagi para istri pilot.
Kim membuka pidatonya dengan menyebutkan bahwa saat itu bertepatan dengan peringatan 20 tahun atas "teori ilmiah" yang dicetuskan pendahulunya, Kim Jong-il, tentang peran perempuan dalam "mendorong revolusi dan konstruksi".
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah ini merupakan salah satu langkah yang tak biasa yang dilakukan pemerintah Korea Utara, negara yang menurut para pembelot perempuan di Seoul, tak memberikan pendidikan seks pada wanita.
Menurut pengakuan para pembelot pada Selasa (10/3), wanita di Korea Utara juga menjadi sasaran aborsi paksa dan kerap dipaksa melakukan hubungan seksual dengan laki-laki yang lebih tinggi-peringkatnya di kalangan militer.
Kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, melaporkan bahwa pada Hari Wanita Internasional, sejumlah tokoh senior pemerintahan, semuanya pria, bertemu dengan para "wanita teladan dan pejabat perempuan serta anggota serikat perempuan" di sebuah pusat kebudayaan di Pyongyang.
Sementara, menurut laporan media Korea, Rodong Sinmun, dalam kunjungannya ke pangkalan udara, Kim sempat berpose untuk berfoto dengan seorang pilot pria. Saat itu, para pilot mengagungkan salah satu slogan Korea Utara, yaitu "Kami hanya menunggu untuk misi yang diperintahkan Partai!"
Laporan di Rodong Sinmun terjadi menyusul kritik terhadap "diskriminasi terhadap pekerja perempuan yang meluncurkan protes di Korea Selatan", KCNA menyebut pekerja wanita di negara itu tidak mampu "untuk hidup sebagai manusia".
Laporan utama KCNA pada peringatan "karya Kim Jong-il dan Hari Perempuan Internasional" menyatakan negara itu "menunjukkan kekuatannya sebagai contoh gerakan perempuan progresif tentang dunia di bawah bimbingan bijaksana orang-orang besar".
"Gerakan perempuan Korea menyambut masa kejayaan perkembangannya seperti yang dipimpin oleh Marsekal Kim Jong Un," katanya, dan memuji Kim Jong-un sebagai penemu "Hari Ibu, yang pertama dari jenisnya dalam sejarah Korea", sejak empat tahun lalu.
(ama)