Sekitar 80 Persen Cahaya Lampu Hilang Sejak Konflik Suriah

Ike Agestu/Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 12 Mar 2015 08:45 WIB
Hilangnya cahaya lampu diSuriah didapat dari riset dengan menggunakan citra satelit sejak awal konflik Suriah meletus.
Penelitian ini membandingkan cahaya rata-rata bulanan yang ditangkap oleh citra satelit di malam hari dengan sedikit awan dari Maret 2011 hingga Maret 2015. (Reuters/Mohammed Badra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Delapan puluh tiga persen dari semua lampu di Suriah telah mati sejak awal konflik empat tahun lalu, menurut sebuah laporan penelitian berdasarkan citra satelit pada Kamis (12/3).

Lebih dari 200 ribu orang menjadi korban tewas dan hampir empat juta orang melarikan diri dari negara itu, menurut PBB. Pemberontakan dimulai pada 2011 saat gerakan pro-demokrasi menuntut pemerintahan Presiden Bashar al-Assad mundur, yang lalu ditindak keras oleh pemrintah hingga konflik Suriah menyebar menjadi perang saudara, dan kelompok militan tumbuh subur.

Sebuah koalisi dari 130 organisasi kemanusiaan dan hak asasi manusia, yang menyebut diri mereka WithSyria, berkoordinasi dengan para ilmuwan yang berbasis di Universitas Wuhan di China, menemukan bahwa kawasan terparah terkena dampak perang adalah provinsi Aleppo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagian besar kota Aleppo telah dihancurkan oleh angkatan udara Suriah, dengan helikopter menjatuhkan bom-bom barel. Hasil penelitian menunjukkan penurunan 97 persen cahaya di provinsi Aleppo.

Di Provinsi Raqqa, yang maenad basis utama kelompok militan ISIS, terlihat penurunan cahaya sebanyak 96 persen.

Provinsi selatan Damaskus, yang sebagian besar dikontrol oleh pemerintah, terlihat penurunan terkecil, sebesar 33 persen, penelitian tersebut menunjukkan.

Dr. Xi Li, peneliti utama dalam proyek ini, mengatakan bahwa ada korelasi antara penurunan pencahayaan malam hari dengan jumlah pengungsi dari berbagai provinsi.

"Sebelas juta orang telah meninggalkan rumah mereka yang berada di bawah teror dan jutaan bangunan telah hancur," katanya.

"Infrastruktur listrik itu sendiri harus dibangun kembali dan diperbaiki setelah terus-menerus menjadi taregt serangan oleh semua pihak dalam konflik, terutama di daerah yang dikuasai oposisi,” ujar Xi.

Penelitian ini membandingkan cahaya rata-rata bulanan yang ditangkap oleh citra satelit di malam hari dengan sedikit awan dari Maret 2011 hingga Maret 2015.

"Diambil dari 500 mil (804 km) di atas bumi, gambar-gambar ini membantu kita memahami penderitaan dan ketakutan yang dialami oleh warga Suriah setiap hari, karena negara mereka hancur," lanjut Xi.

Koalisi WithSyria adalah sebuah gerakan, termasuk Save the Children, International Rescue Committee, dan Federasi Internasional untuk Hak Asasi Manusia, yang mengatakan koalisi itu berdiri dalam solidaritas dengan mereka yang terjebak dalam konflik. (stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER