Kunming, CNN Indonesia -- Tiongkok mengeksekusi tiga separatis yang dituduh terlibat dalam serangan penikaman yang menewaskan 31 orang di sebuah stasiun kereta api di barat daya tahun lalu, pada Selasa (24/3).
Pemerintah telah menyatakan bahwa serangan penikaman yang terjadi di barat daya kota Kunming, dilakukan oleh para separatis yang berasal dari daerah barat Xinjiang, wilayah strategis di perbatasan Asia Tengah.
Ketiga tersangka yang dieksekusi diidentifikasi sebagai Iskandar Ehet, Turgun Tohtunyaz dan Hasayn Muhammad.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengadilan Menengah Rakyat Kunming
menjatuhkan hukuman mati kepada ketiga tersangka setelah didakwa atas tindakan pembunuhan dan memimpin sebuah organisasi teroris, pada September lalu.
Kantor berita resmi Xinhua melaporkan bahwa pengadilan yang lebih tinggi kemudian mengkonfirmasi eksekusi mati tersebut.
Penikaman terjadi di Stasiun Kereta Api Kunming pada tanggal 1 Maret 2014 lalu. Aparat polisi terpaksa menembak mati empat penikam untuk menghentikan penyerangan. Sebanyak 141 orang terluka akibat serangan yang
disebut-sebut media Tiongkok sebagai "Serangan 11 September (versi) Tiongkok".Xinjiang merupakan rumah bagi kelompok minoritas Muslim Uighur, yang diterjang kerusuhan dalam beberapa tahun terakhir.
Warga Uighur menilai mereka menerima diskriminasi budaya dan agama di bawah pemerintahan Tiongkok.
Kelompok HAM prihatin tentang eksekusi mati dan vosnis massal yang kerap terjadi di wilayah ini seiring dengan meningkatnya kekerasan yang diluncurkan gerilyawan Xinjiang sejak tahun lalu.
Xinhua melaporkan bahwa seorang wanita pelaku penikaman, Patigul Tohti, bahkan tengah hamil ketika dia ditangkap, menerima hukuman seumur hidup.
(ama/stu)