Lebih dari Seribu WNI Telah Dievakuasi dari Yaman

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Minggu, 12 Apr 2015 13:36 WIB
Saat ini masih ada 889 orang lainnya di berbagai tempat penampungan di Yaman yang menunggu dievakuasi.
Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan total WNI yang telah dievakuasi dari Yaman sejak Desember 2014 hingga Sabtu (11/4) berjumlah 1.036 orang. ( ANTARA FOTO/ Puspen TNI, Kolonel Inf Bernardus Robert)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lebih dari seribu warga negara Indonesia telah dievakuasi dari Yaman di tengah konflik bersenjata yang mendera negara tersebut. Hari ini, 43 WNI akan tiba ke tanah air setelah melalui jalur evakuasi yang sulit.

Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan total WNI yang telah dievakuasi dari Yaman sejak Desember 2014 hingga Sabtu (11/4) berjumlah 1.036 orang.
 
Saat ini masih ada 889 orang lainnya di berbagai tempat penampungan di Yaman yang menunggu dievakuasi. Rinciannya adalah sebanyak 58 orang di Yaman, Hudaydah 37 orang, Tarim 423 orang, Mukalla 260 orang, dan Aden 111 orang.

"Pemerintah Indonesia terus meminta agar seluruh WNI di Yaman bersedia untuk dievakuasi selama masih memungkinkan dan sebelum situasi semakin memburuk. Pemerintah juga meminta keluarga WNI yang ada di Indonesia mendorong keluarganya di Yaman untuk bersedia dievakuasi," ujar Kemlu RI.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senin besok (13/4), 90 WNI akan tiba di Bandara Halim Perdanakusumah menggunakan pesawat Boeing 737-400 milik TNI AU, disambut oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko. Lusa, Selasa (14/4), 360 WNI dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta menggunakan pesawat sewaan.

"Operasi evakuasi Yaman melibatkan 5 Perwakilan RI yaitu KBRI Sana’a, KBRI Riyadh, KBRI Muscat, KBRI Addis Ababa yang merangkap Djibouti dan KJRI Jeddah," jelas Kemlu.

Konflik mencapai puncaknya saat Arab Saudi dan negara sekutunya di Timur Tengah dan Afrika menyerang Yaman untuk memberantas kelompok Syiah Houthi yang merongrong pemerintahan Presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi.

Kemlu juga menjelaskan bahwa kondisi di Yaman masih mencekam, terutama di bagian barat, yaitu kota Aden dan Sana'a dengan meluaskan kontak senjata antara pihak yang bertikai.

"Keadaan ini mempersulit upaya evakuasi dan mengharuskan Tim Percepatan Evakuasi WNI untuk terus menyesuaikan skenario, langkah dan proses evakuasi," tutur Kemlu RI.

Pemerintah Indonesia telah mengirimkan 48 personel dari Kemlu, TNI AU, Polri dan BIN. Satu pesawat TNI AU Boeing 737-400 juga dikerahkan bersama dengan kapal sewaan dari Djibouti.

"Menlu RI telah meminta kepada semua pihak di Yaman agar memberlakukan jeda kemanusiaan (humanitarian pause) guna memberikan kesempatan bagi warga sipil dievakuasi keluar dari Yaman. Dalam hal ini Menlu telah memerintahkan Perwakilan Tetap RI di PBB untuk mendorong Dewan Keamanan (DK) PBB mengeluarkan resolusi terkait jeda kemanusiaan (humanitarian pause). Kesempatan ini akan digunakan oleh Pemerintah RI untuk melakukan evakuasi WNI secepatnya dari Yaman," lanjut Kemlu lagi. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER