Serangan Saudi Sudah Tewaskan 500 Pemberontak Houthi

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Minggu, 12 Apr 2015 14:24 WIB
Sebanyak 1.200 serangan udara telah dilancarkan sejak operasi yang melibatkan sembilan negara yang dipimpin Arab Saudi ini dimulai pada 26 Maret lalu.
Sebanyak 1.200 serangan udara telah dilancarkan sejak operasi yang melibatkan sembilan negara yang dipimpin Arab Saudi ini dimulai pada 26 Maret lalu. (Reuters/Mohamed al-Sayaghi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan pemberontak Syiah Houthi di Yaman menemui ajal dalam ribuan serangan udara Arab Saudi dan koalisi Timur Tengah. Serangan ini juga menewaskan ratusan warga sipil lainnya di Yaman.

Diberitakan CNN, Kementerian Pertahanan Saudi pada Sabtu (11/4) melaporkan bahwa lebih dari 500 Houthi tewas dalam serangan sembilan negara koalisi yang dipimpin Saudi.

Sebanyak 1.200 serangan udara telah dilancarkan sejak operasi ini dimulai pada 26 Maret lalu. Pejabat Kemhan Saudi, Ahmed Asiri mengatakan bahwa serangan mereka bertujuan untuk mencegah Houthi bergerak ke selatan Yaman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertempuran juga kini terjadi di dekat perbatasan Saudi-Yaman, tepatnya di wilayah wilayah Najran. Tiga orang tentara Saudi terbunuh dan dua lainnya terluka.

Kementerian Kesehatan Yaman mengatakan bahwa serangan koalisi menewaskan 385 warga sipil, 342 lainnya terluka. WHO menetapkan angka korban yang lebih tinggi, yaitu 648 tewas dan 2.191 terluka, namun sudah termasuk militan.

Upaya evakuasi masih terus dilakukan oleh banyak negara untuk mengamankan warganya, tidak terkecuali Indonesia. Pemerintah RI telah menurunkan puluhan petugas untuk membantu evakuasi yang kini sudah berhasil memulangkan 1.036 orang. (Baca: Lebih dari Seribu WNI Telah Dievakuasi dari Yaman)

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi telah meminta kepada semua pihak di Yaman agar memberlakukan jeda kemanusiaan (humanitarian pause) guna memberikan kesempatan bagi warga sipil dievakuasi keluar dari Yaman.

"Dalam hal ini Menlu telah memerintahkan Perwakilan Tetap RI di PBB untuk mendorong Dewan Keamanan (DK) PBB mengeluarkan resolusi terkait jeda kemanusiaan (humanitarian pause). Kesempatan ini akan digunakan oleh Pemerintah RI untuk melakukan evakuasi WNI secepatnya dari Yaman," ujar pernyataan Kementerian Luar Negeri RI. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER