Jakarta, CNN Indonesia -- Puluhan ribu pelari dan pengunjung akan ikut meramaikan Boston Marathon yang ke-119 yang akan dilangsungkan hari ini, Senin (20/4).
Jalanan sepanjang 42,16 km yang menjadi jalur lari akan dijaga ketat oleh pasukan keamanan, untuk mengantisipasi ancaman bom seperti yang terjadi pada Boston Marathon pada 2013 lalu.
Insiden yang paling mencolok di AS setelah serangan terorisme pada 11 September 2011 itu menewaskan 3 orang dan melukai 264 lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lomba marathon kali ini berlangsung setelah sidang pengadilan AS memutus bersalah Dzokhar Tsarnaev, 21, pada awal April lalu. Sidang selanjutnya dijadwalkan pada Selasa (21/4), yang akan membahas vonis terhadap Tsarnaev. (
Baca: Pelaku Bom Boston Dinyatakan Bersalah)
Tsarnaev adalah pemuda etnis Chechnya yang berimigrasi dari Rusia, satu dekade sebelum ia mengebom Boston Marathon.
Polisi menyerukan para pengunjung untuk tidak membawa tas besar ataupun kotak pendingin, karena akan diperiksa. Pengunjung juga dilarang untuk membawa drone.
“Kami memiliki personel yang signifikan di luar sana untuk melindungi publik,” kata Walikota Martin Walsh. “Itu tak akan merubah suasana kami. Kota akan tetap menjadi lingkungan positif yang sebelumnya dinikmati oleh orang-orang saat Boston Marathon.”
Mereka yang akan mengikuti marathon termasuk Meb Keflezighi dari San Diego, yang pada 2014 menjadi pria pertama AS yang memenangkan perlombaan dalam tiga dekade, dengan waktu 2 jam, 8 menit dan 37 detik, serta pelari dunia dari Kenya dan Ethiopia seperti Patrick Makau, Abel Kirui dan Wilson Chebet.
Perlombaan marathon bagi perempuan akan diikuti oleh pelari Ethiopia, Buzunesh Deba, pemenang marathon pada 2012 dan Sharon Cherop dari Kenya.
Perlombaan Boston Marathon merupakan salah satu perlombaan marathon tertua di dunia dengan hadiah sebesar US$830.500 (setara Rp10,6 miliar).
Dua belas orang yang menjadi juri dalam persidangan Tsarnaev dilarang menyaksikan marathon oleh Hakim George O’Toole.
(stu)